Mohon tunggu...
devina putri26
devina putri26 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi memasak, menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tri Hita Karana Harmoni Generasi Muda dalam Kehidupan Modern

23 Juni 2024   20:43 Diperbarui: 23 Juni 2024   21:03 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tri Hita Karana, konsep yang berasal dari filosofi Hindu Bali, menekankan keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan manusia. Secara harfiah, Tri Hita Karana berarti 'tiga penyebab kebahagiaan', yang meliputi hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan (Parahyangan), manusia dengan sesama (Pawongan), dan manusia dengan alam (Palemahan). Dalam pandangan generasi muda, konsep ini tetap relevan dan menjadi landasan penting untuk menghadapi tantangan kehidupan modern. Melalui berbagai perspektif, kita dapat melihat bagaimana generasi muda dapat mengadaptasi dan mengimplementasikan Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-hari mereka.

1. Parahyangan: Koneksi Spiritual dalam Era Digital

Dalam era digital, generasi muda sering kali terhubung dengan teknologi lebih daripada dengan spiritualitas. Namun, ini tidak berarti bahwa nilai spiritualitas dari Tri Hita Karana menjadi kurang relevan. Sebaliknya, generasi muda dapat memanfaatkan teknologi untuk mendukung dan memperdalam hubungan mereka dengan Tuhan. Aplikasi meditasi, kelompok diskusi agama online, dan siaran langsung upacara keagamaan adalah beberapa contoh bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan spiritualitas.

Ida Bagus Sudewa, seorang ahli budaya Bali, menyatakan, "Tri Hita Karana adalah jalan untuk mencapai kebahagiaan sejati melalui keseimbangan dalam kehidupan kita sehari-hari." Pandangan ini menggarisbawahi pentingnya mencari kedamaian batin dan koneksi dengan kekuatan yang lebih tinggi, sesuatu yang dapat dicapai melalui praktik spiritual seperti meditasi dan mindfulness. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari, generasi muda dapat menemukan keseimbangan dan kedamaian yang esensial dalam menghadapi tekanan dunia modern.

Namun, penting untuk diingat bahwa teknologi hanyalah alat, dan keseimbangan yang sebenarnya dicapai melalui kesadaran dan praktik yang konsisten. Selanjutnya, kita akan melihat bagaimana hubungan dengan sesama manusia, atau Pawongan, diterapkan oleh generasi muda dalam kehidupan sosial mereka.

2. Pawongan: Memperkuat Solidaritas Sosial

Hubungan yang harmonis antara sesama manusia adalah aspek penting dari Tri Hita Karana yang diterapkan oleh generasi muda dalam berbagai bentuk. Solidaritas sosial terlihat dalam gerakan-gerakan sosial dan komunitas yang berkembang di kalangan anak muda. Misalnya, banyak organisasi pemuda yang fokus pada pemberdayaan masyarakat, bantuan kemanusiaan, dan advokasi hak asasi manusia. Generasi muda terlibat aktif dalam kampanye sosial baik secara online maupun offline, menunjukkan kepedulian mereka terhadap isu-isu sosial dan lingkungan.

Media sosial juga memainkan peran signifikan dalam memperkuat Pawongan. Platform seperti Instagram, Twitter, dan Facebook digunakan oleh generasi muda untuk menyebarkan kesadaran, menggalang dana, dan mengorganisir aksi sosial. Meskipun ada risiko penyebaran informasi yang tidak benar, potensi positif dari media sosial dalam menghubungkan dan menggerakkan masyarakat tidak dapat diabaikan. Generasi muda memanfaatkan media ini untuk membangun jaringan solidaritas global yang kuat dan responsif terhadap berbagai tantangan sosial.

Sebagai contoh konkret, kelompok pemuda "Bali Bersih" secara rutin mengadakan kegiatan sosial seperti membersihkan pantai dan mengadakan diskusi tentang lingkungan. Mereka memanfaatkan media sosial untuk mengundang partisipasi dan menyebarkan informasi tentang pentingnya menjaga kebersihan. Ini menunjukkan bagaimana prinsip Pawongan diterapkan dalam tindakan nyata yang membawa dampak positif.

Dengan hubungan sosial yang kuat, generasi muda juga menunjukkan komitmen mereka terhadap lingkungan, yang akan kita bahas dalam bagian berikutnya tentang Palemahan.

3. Palemahan: Kesadaran Lingkungan dan Aksi Nyata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun