Menghadapi era globalisasi, dengan situasi semakin mudahnya mengakses sebuah informasi, dari segi media maupun waktu, pengguna media sangat membutuhkan kemampuan analisis sosial. Manusia sebagai makhluk sosial, jelas tidak bisa bertahan hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain. Dalam dinamika sosial secara makro, setiap kegiatan akan mengandung aspek ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
Memahami analisis sosial secara sederhana adalah melihat sebuah fenomena sosial secara mendalam, lengkap serta detail. Faktor internal dan eksternal di pahami secara medalam dan dikupas secara tuntas. Situasi sosial dengan latar belakang sejarah, hubungan secara struktural, budaya yang mempengaruhi dinamika sosial diperhatikan sedemikian rupa, sehingga mendapatkan sebuah kesimpulan yang kritis dan mendalam.
Mempelajari analisis sosial bukan hanya mempertajam pemikiran kritis, namun mempelajari analisis sosial melatih pemikiran manusia untuk melihat suatu situasi sosial dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi maupun penyebab terjadinya. Hal ini sangat penting untuk dipahami karena akan membantu menyusun strategi tanggapan yang tepat dalam menanggapi situasi sosial.
Banyak benefit yang didapatkan ketika seseorang mampu memahami konsep analisis sosial. Antara lain adalah mengidentifikasi masalah dari gambaran yang lebih besar, hal ini akan menyebabkan meminimalisir tindakan gegabah dalam menanggapi suatu fenomena/informasi maupun kejadian. Oleh sebab itu, meminimalisir penyebaran dan masyarakat yang percaya akan informasi palsu akan di latih dengan kemampuan analisis sosial
Selain menanggapi informasi, fenomena atau kejadian, ilmu analisis sosial akan membantu manusia dalam melihat potensi dari suatu hal. Potensi tidak selamanya potensi yang positif, namun dengan berpikir secara analisis sosial, potensi ancaman, kelemahan, kekuatan serta peluang dapat dipahami dengan mendalam. Hal ini akan membantu manusia dalam mengambil keputusan dalam hidup.
Berangkat dari kemampuan melihat potensi, Â akan berdampak pada pemikiran prediksi akan hal yang akan datang, karena pada dasaranya dinamika sosial akan membentuk sebuah pola, walaupun tidak pasti, dengan analisis sosial akan membentuk sebuah prediksi yang akan datangÂ
Mahardika (2000) mengatakan bahwa ilmu analisis sosial dapat dimanfaatkan untuk mengkategorikan peristiwa, fenomena, situasi hingga gerakan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat, baik peristiwa, fenomena, situasi hingga gerakan sosial yang terjadi secara sadar maupun hanya terjadi karena adanya dorongan emosional yang semata-mata tejadi karena adanya pengaruh emosi dan bersifat sementara.
Kerangka berpikir yang dibangun dengan sudut pandang analisis sosial akan membuat manusia melihat sebuah kejadian yang terlihat sederhana menjadi sebuah realitas yang kompleks. Selain itu, analisis sosial tidak memperkompleks situasi dengan asumsi-asumsi dangkal,namun diperlukannya data yang valid menjadi dasar asumsi, prespektif serta prediksi, agar kesimpulan yang dihasilkan tidak mentah atau prematur.
Secara sinergis diharapkan analisis sosial akan membantu merumuskan keprihatinan (concern) atas realita yang dialami oleh subyek pelaku analisis sosial. Keprihatinan ini, pada tahap ini, berdasar atau bersumber pada kesangsian mengenai tata-laku atau sistem sosial yang hidup di sekitar realita itu. Secara konkrit, keprihatinan ini "ditempatkan" sebagai sebuah alasan atau desakan untuk melakukan sebuah tindakan perbaikan realita.