Mohon tunggu...
Devina Tria Fandina
Devina Tria Fandina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa baru yang sedang menggebu-gebu untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inflasi yang Terjadi di Indonesia Dan Peran Mahasiswa

23 Agustus 2024   04:40 Diperbarui: 23 Agustus 2024   04:40 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Latar Belakang

Inflasi, isu ekonomi yang kian terasa di indonesia, menjadi keresahan bagi
masyarakat. Kenaikan harga barang dan jasa secara umum ini membawa
dampak signifikan, memahami inflasi secara dalam serta dapat
memberikan solusi dan strategi bertahan hidup adalah kunci dalam
menghadapi situasi saat ini, dan peran mahasiswa sebagai agen perubahan
dan pemikir kritis memiliki potensi untuk berkontribusi dalam mereda
inflasi dan membangun ekonomi yang lebih kuat.

Sumber-Sumber-sumber inflasi di Indonesia :

1. jumlah uang yang beredar
Menurut sudut pandang kaum moneteris jumlah uang beredar adalah faktor
utama yang dituding sebagai penyebab timbulnya inflasi di setiap negara, tidak
terkecuali di Indonesia. Sejak tahun 1976 presentase uang kartal yang beredar (48,7%) lebih kecil dari
pada presentase jumlah uang giral yang beredar (51,3%). Sehingga, mengindikasikan
bahwa telah terjadi proses modernisasi di sektor moneter Indonesia. Juga,
mengindikasikan bahwa semakin sulitnya proses pengendalian jumlah uang beredar
di Indonesia, dan semakin meluasnya monetisasi dalam kegiatan perekonomian
subsistence, akibatnya memberikan kecenderungan meningkatnya laju inflasi

2. defisit anggaran belanja pemerintah
Seperti halnya yang umum terjadi pada negara berkembang, anggaran belanja
pemerintah Indonesia pun sebenarnya mengalami defisit, meskipun Indonesia
menganut prinsip anggaran berimbang. Defisitnya anggaran belanja ini banyak kali
disebabkan oleh hal-hal yang menyangkut ketegaran struktural ekonomi Indonesia,
yang acapkali menimbulkan kesenjangan antara kemauan dan kemampuan untuk
membangun.

3. Faktor-faktor dalam Penawaran Agregat dan Luar Negeri
Kelambanan penyesuaian dari faktor-faktor penawaran agregat terhadap
peningkatan permintaan agregat ini lebih banyak disebabkan oleh adanya
hambatan-hambatan struktural (structural bottleneck) yang ada di Indonesia.
Harga bahan pangan merupakan salah satu penyumbang terbesar terhadap
tingkat inflasi di Indonesia. Hal ini antara lain disebabkan oleh ketegaran struktural yang terjadi di sektor pertanian sehingga menyebabkan inelastisnya penawaran
bahan pangan. Ketergantungan perekonomian Indonesia yang besar terhadap sektor
pertanian, yang tercermin oleh peranan nilai tambahnya yang relatif besar dan daya
serap tenaga kerjanya yang sedemikian tinggi serta beban penduduk yang cukup
tinggi, mengakibatkan harga bahan pangan meningkat pesat. Umumnya, laju
penawaran bahan pangan tidak dapat mengimbangi laju permintaannya, sehingga
sering terjadi excess demand yang selanjutnya dapat memunculkan inflationary gap.
Timbulnya excess demand ini disebabkan oleh percepatan pertambahan penduduk
yang membutuhkan bahan pangan tidak dapat diimbangi dengan pertambahan
output pertanian, khususnya pangan.

Lebih lanjut, menurut hasil study empiris yang pernah dilakukan oleh Sri
Mulyani Indrawati (1996), selain harga bahan pangan, kontributor inflasi di
Indonesia lainnya dari sisi penawaran agregat adalah imported inflation,
administrated goods, output gap, dan interest rate.

Cara Mengatasi Inflasi

1. Kebijakan Moneter yang Ketat
Bank sentral dapat mengadopsi kebijakan moneter yang ketat untuk mengendalikan inflasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menaikkan suku bunga, mengurangi pasokan uang yang beredar, atau menjual surat berharga pemerintah untuk menarik uang dari pasar.

2. Kebijakan Fiskal yang Ketat
Pemerintah dapat mengadopsi kebijakan fiskal yang ketat untuk mengurangi pengeluaran dan menyeimbangkan anggaran. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi belanja publik, meningkatkan pajak, atau mengurangi subsidi yang dapat menyebabkan tekanan inflasi.

3. Pengendalian Upah
Kenaikan upah yang terlalu cepat dapat mendorong inflasi. Pemerintah dapat bekerja sama dengan serikat pekerja dan pengusaha untuk menetapkan kebijakan upah yang wajar dan sesuai dengan produktivitas ekonomi, sehingga mengurangi tekanan inflasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun