Mohon tunggu...
Healthy

Sel Punca Pemberi Harapan Baru

25 Oktober 2017   22:56 Diperbarui: 25 Oktober 2017   23:30 1748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar terkait (vancemedical.com)

Saat ini, terapi stem cell mulai meluas dan dipromosikan ke masyarakat. Penerapan stem cell ini juga tidak terbatas hanya pada bidang medis saja melainkan juga merambah ke bidang kecantikan. Penerapan terapi sel punca pada bidang medis saat ini sudah mampu untuk mengatasi kerusakan pada hati, kanker, stroke, gagal ginjal, lupus, alzheimer, hingga parkinson. Lalu, apakah terapi sel punca ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit jantung?

Jawabannya adalah iya. Terapi sel punca ternyata sudah masuk juga ke ranah penyembuhan penyakit jantung. Salah satu jenis penyakit jantung yang banyak diatasi dengan menggunakan terapi sel punca adalah gagal jantung dan serangan jantung. Kedua penyakit tersebut adalah penyakit jantung yang seringkali muncul dalam masyarakat. Jantung yang telah mengalami serangan jantung ataupun gagal jantung tentunya tidak dapat berfungsi dengan baik. 

Karena itulah, banyak digunakan terapi sel punca untuk mengatasi hal ini karena kemampuannya untuk meregenerasi dan memperbaiki kerusakan pada jantung. Keberhasilan terapi sel punca dalam perbaikan jantung dimuat dalam The Lancet pada Februari tahun 2013 yang berisi tentang berita mengenai para peneliti yang telah menangani 17 pasien penyakit jantung dengan terapi sel punca dan dalam jangka waktu satu tahun sejak prosedur tersebut dilakukan, jumlah dari jaringan yang mengalami kerusakan sudah berkurang hingga 50%.

Jenis sel punca yang banyak digunakan untuk terapi sel punca pada jantung adalah sel punca dewasa dan secara spesifik adalah sel punca mesenkimal mesenkimal. Penggunaan sel punca mesenkimal diprediksi mampu memberikan hasil yang menjanjikan. Hal ini karena sel punca mesenkimal memiliki kemampuan khusus untuk masuk ke target spesifik yang mengalami kerusakan. 

Sel punca mesenkimal secara umum bisa kita dapatkan dari jaringan mesenkimal apapun, tetapi dalam praktek terapi sel punca kebanyakan menggunakan sel punca yang berasal dari tulang belakang. Injeksi sel punca dapat dilakukan lewat peripheral intravenous infusion saat operasi jantung ataupun dengan catheter-based intracoronary infusion. Dari kedua jenis injeksi tersebut, yang paling umum digunakan untuk mengantarkan sel punca mesenkimal adalah injeksi saat operasi. Selain dari tulang belakang, sel punca mesenkimal yang banyak diminati dalam terapi sel punca juga berasal dari jaringan adiposa atau sering kita kenal dengan sebutan jaringan lemak.

Bagaimanapun, terapi sel punca untuk mengatasi penyakit jantung juga dapat mengalami kegagalan ataupun efek samping. Bila sel punca yang akan digunakan diambil dari donor yang tidak memiliki hubungan dengan pasien (alogenik) maka terdapat kemungkinan bahwa sistem pertahanan tubuh pasien akan menolak sel punca tersebut. Bila sel punca yang digunakan berasal dari pasien itu sendiri (autologus), kendala yang muncul adalah diperlukannya persiapan yang panjang sebelum menanamkan materi sel punca tersebut ke dalam tubuh pasien.

Selain itu, sel-sel punca dari tubuh yang sudah tua memiliki kualitas yang berbeda (cenderung kurang) daripada sel-sel punca di tubuh yang masih muda, padahal kebanyakan penderita penyakit jantung adalah orang-orang dengan usia yang sudah tidak lagi muda. Selain itu, bila sel punca yang dimasukkan tidak bisa berkomunikasi dengan jantung dengan baik lewat sistem elektrik, sel-sel tersebut malah dapat menghasilkan ritme jantung yang berbahaya, yaitu arrhythmia.

Sejauh ini, efek samping yang dihasilkan oleh terapi sel punca tidak menjadi masalah yang utama, dan hal inilah yang menjadikan pada peneliti untuk terus mengembangkan dan mencari tahu lebih lanjut mengenai pemanfaatan sel punca untuk mengatasi penyakit atau kerusakan pada jantung. "Kebanyakan terapi sel punca untuk jantung secara mengejutkan aman, tetapi efek jangka panjang yang dihasilkan tetap menjadi sebuah permasalahan yang perlu kita pecahkan," kata Dr. Lee. Dengan berdasarkan pada pernyataan ini, artinya masih diperlukan lagi percobaan-percobaan jangka panjang untuk mengidentifikasi peran dan kendala dari terapi sel punca untuk mengatasi penyakit ataupun kerusakan pada jaringan.

Saat ini, terapi sel punca memberikan harapan yang besar bagi kemajuan di bidang medis dan menjadi lapangan penelitian yang menjanjikan bagi para peneliti masa kini. Bagaimanapun, halangan terbesar dalam bidang ini adalah rendahnya kemampuan bertahan hidup dari sel punca yang ditanamkan dalam perbaikan kerusakan jantung. Percobaan menggunakan jenis sel-sel yang spesifik diklaim mampu memberikan hasil yang lebih efisien. Hal ini telah membentuk sebuah permasalahan baru dalam menentukan jenis sel apa yang dapat menunjukkan hasil yang positif. Tantangan-tantangan yang dapat muncul di masa depan dari terapi sel punca adalah  sumber sel punca, model pengaplikasian sel punca, dosis pemberian sel punca, dan tentunya hasil akhir dari terapi.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa terapi sel punca adalah salah satu inovasi dalam dunia medis yang sangat bermanfaat dalam mengatasi penyakit-penyakit dan kerusakan-kerusakan jaringan ataupun organ suatu organisme terkhusus manusia. Salah satu penyakit yang dapat diatasi dengan terapi sel punca adalah penyakit jantung seperti gagal jantung maupun serangan jantung. 

Meskipun demikian, para peneliti saat ini masih terus berusaha untuk mengembangkan lagi metode terapi sel punca sehingga dapat meminimalisir efek samping dan resiko serta memaksimalkan hasil akhir dari terapi sel punca ini. Dengan adanya terapi sel punca, penulis berharap agar penyakit-penyakit yang kian kompleks seiring berjalannya waktu dapat teratasi dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun