Holiday atau liburan siapa sih yang tidak ingin? jelas, semua orang pasti memerlukan hal itu untuk melepas kesibukan aktivitas sehari-hari. Terkadang orang siap untuk mengeluarkan uang demi kenyaman dan ketenangan diri. Kata anak sekarang sih healing, kerja terus pasti pusing. Banyak yang jatuh hati untuk memilih berlibur ke Bali. Siapa yang tak kenal Bali, tempat yang indah dan tenang. Mulai dari pemandangan yang begitu memanjakan mata, cita rasa makan yang khas, dan kentalnya budaya yang masih memegang teguh.
Seminggu sebelum keberangkatan saya dan keluarga sudah sangat antutias untuk menyiapkan barang bawaan. Kami sangat perhatiaan dengan barang apa saja yang akan kami bawa selama liburan bersama teman-teman ayah. Tetapi saya sedikit sedih karena kakak saya tidak bisa ikut bareng kami untuk berangkat di hari Jumat, kemungkinan ia akan menyusul di hari Sabtu.
Tepat pada Jumat, 17 Desember 2021 pukul 01:00 WIB saya dan keluarga berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta untuk penerbangan pukul 09:00 WIB. Sebelum melanjutkan perjalanan, kami menunggu teman ayah untuk sama-sama jalan menuju Bandara. Setelah kurang lebih satu jam menunggu, akhirnya beliau datang. Kami semua segera melanjutkan perjalanan menuju Bandara.
Sampainya kami, langsung mengurus data-data diri yang diperlukan oleh pihak Bandara dan menunjukkan boarding pass, karena sebelumnya saya dan keluarga sudah menyiapkan terlebih dulu maka prosesnya sangat cepat. Selesai dengan urusan tersebut kami langsung bergegas untuk masuk ke dalam ruang tunggu. Waktu subuh pun telah tiba, saya dan keluarga memutuskan untuk sholat terlebih dulu. Sekitar pukul 08:00 WIB panggilan untuk menaiki pesawat sudah dibuka. Saya yang suka dengan pemandangan memilih duduk dekat kaca. Tepat pukul 09:00 WIB, pesawat perlahan mulai naik atau sering dikenal dengan take off.
Tepat pukul 10:30 WITA, kami sampai di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Saya, keluarga, dan beberapa teman ayah langsung di arahkan untuk menaiki bus yang sudah disediakan oleh pihak travel. Pihak travel ini yang akan memandu kami selama 3 hari kedepan.
Setelah itu kami bergegas untuk makan siang prasmanan di rumah makan Pondok Tempo Doeloe berlokasi di Kuta. Arah menuju tempat makan kami melewati Pantai Kuta yang tidak seperti biasanya ramai, kini terlihat sangat sepi. Mungkin masih dampak dari covid-19.
Saya dan keluarga sangat menikmati makanan yang di hidangkan. Ada ikan bakar, tumis kangkung, dan makanan Sunda pada umumnya. Waktu sholat jumat telah tiba, karena masjid jauh dari tempat kami makan, maka kami harus menunggu terlebih dulu di tempat makan sampai ayah saya selesai sholat.
Waktu sholat jumat di Bali cukup lama, sehingga yang seharusnya pukul 13:00 WITA kami melanjutkan ke tempat berikutnya kini menjadi mundur sekitar satu jam. Pada pukul 14:00 WITA kami menuju ke Pantai Melasti Ungasan sekitar 45 menit dari tempat makan.
Sesampainya di Pantai Melasti seakan mata dimanjakan oleh pemandangan yang begitu sangat indah, jelas memang Pantai di Bali tidak ada yang mengecewakan. Namun pada saat itu cuaca Bali sangat panas tapi tidak sebanding dengan pemandangan yang indah itu, air bewarna biru tosca dengan sentuhan pasir berwarna putih dan batu karang di tepi Pantai. Saya dan keluarga menghabiskan waktu dengan foto-foto untuk mengabadikan. Masuk waktu sholat ashar kami langsung bergegas untuk sholat, karena perjalan ke destinasi selanjutnya masih panjang.
Destinasi berikutnya adalah Pura Uluwatu Temple, ketika disini saya sangat merasakan tempat yang suci. Karena Pura ini masih dipakai untuk warga beribadah, berada di atas batu karang yang tinggi sangat terlihat jelas matahari terbenam atau sering disebut sunset.
Setelah dari Uluwatu kami menuju ke daerah Nusa Dua untuk menutup acara pada hari pertama, kami sekeluarga makan malam di Art Caf Bumbu Bali. Disini di hidangkan makanan khas Bali lho. Kemudian kami menuju Hotel Melia Bali tidak jauh dari Caf tersebut.
Karena badan rasanya sudah ingin rebahan maka segera kami urus Check In kamar. Kamar saya misah dengan orang tua, maka saya satu kamar bersama adik.
Hari kedua disambut dengan sarapan pagi terlebih dulu dari Hotel, sebelum memulai desnitasi pertama. Pada pukul 09:30 WITA kakak saya telah sampai di Bali, kami janjian bertemu di Taman Dedari Ubud sekalian coffe break disana.
Setelah dari Taman Dedari kami melanjutkan perjalanan ke Kintamani. Beberapa belakangan ini Kintamani memang sedang naik daun karena keindahan dari Gunung dan Danau Batur membuat udara disana sejuk dan dingin. Sangat sayang untuk dilewatkan ketika di Bali.
Tidak terasa waktu sudah pukul 14:00 WITA, saya dan keluarga harus kembali ke Hotel karena pada malam nanti ada acara gala Dinner dengan teman-teman ayah. Karena jarak perjalanan cukup jauh maka saya sempatkan tidur di bus.
Setelah sampai di Hotel kami segera bersih-bersih karena ingin menikmati suasana sore di Pantai yang berada di belakang Hotel dan menikmati fasilitas yang disediakan. Saya berenang di Pantai dan keliling-keliling sekitar Hotel. Istimewa dari Melia Bali luas sehingga membuat betah.
Acara gala Dinner dimulai pukul 20:00 WITA. Acaranya sangat pecah disambut dengan tarian khas Bali, Komedian, sampai nyanyi bersama-sama. Saya merasa ada kekeluargaan penuh cinta pada saat malam itu.
Tak terasa waktu sudah tengah malam, ketika sampai di kamar saya diberi kejutan ultah yang ke 19. Hadiah cincin dengan permata yang cantik diberikan oleh kedua orang tua saya dan dengan waktu bersamaan saat itu saya senang bisa berada di Bali. Harapan penuh kasih diberikan pada malam itu dengan keluarga saya.
Setelah itu kami semua beristirahat menyiapkan tenaga untuk melanjutkan cerita esok.
Tepat pada Minggu, 19 Desember 2021 hari terakhir saya dan keluarga berada di Bali. Sedih rasanya meninggalkan tempat ini. Tapi sebelum kami pulang masih ada lho destinasi yang gak kalah seru.
Pagi hari biasa dibuka dengan sarapan dari Hotel, setelah sarapan masih ada waktu free time sebelum nanti pukul 10:00 WITA kami harus check out. Tentu itu waktu berharga bagi saya dan keluarga untuk menikmati suasana Hotel untuk yang terakhir.
Siangnya saya sudah berada di Krisna Oleh-oleh Bali akan belanja oleh-oleh untuk saudara di rumah dan tetangga. Setelah itu kami makan siang di Berlin Gatro Kitchen tempatnya tepat di lantai atas dari Krisna. Pengalaman yang tidak terlupakan saat di tempat ini, saya bertemu dengan artis papan atas yaitu Raffi Ahmad.
Kemudian saya melanjutkan ke destinasi selanjutnya yaitu Garuda Wisnu Kencana (GWK). Saya explor kawasan GWK sambil foto-foto bersama keluarga. Setelah lelah menjelajahi saya bersama keluarga mampir beli kopi janji jiwa untuk menyegarkan tenggorokan.
Setelah sholat ashar kami menuju ke The Cuisine Caf untuk makan sore sambil menikmati sunset terakhir di Bali dan kini penghujung dari rangkaian perjalanan saya dan keluarga ketika berada di Bali. Kami pun pulang kembali ke Rumah tanpa kurang apapun.
Dari kisah perjalanan saya, bisa disimpulkan betapa indahnya Pulau Bali, kisah di atas itu belum ada setengah dari beribu-ribu keindahan di Bali. Masih banyak tempat-tempat yang wajib anda coba bersama keluarga maupun orang yang disayang. Bali selalu memiliki kenangan tersendiri di dalam hati, entah apa yang bisa membuat banyak orang jatuh hati dengan Bali. Kehangatan sangat berasa di setiap sudut tempat. Maka Bali pilihan yang tepat ketika ingin berlibur bersama keluarga atau teman-teman anda.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H