Di zaman ini, gadget menjadi salah satu benda yang paling penting bagi kehidupan manusia. Setiap kegiatan yang dilakukan manusia setiap harinya tidak akan terlepas dari gadget. Gadget memang sangat berguna untuk mempermudah aktivitas manusia, namun karena hal itu pula, banyak orang-orang yang kemudian menjadi bergantung dan kecanduan kepada ponsel, termasuk anak kecil. Saat ini, banyak anak kecil yang lebih memilih untuk bermain game di ponsel mereka dibandingkan keluar rumah. Jurnal BMC Ophthalmology (dalam Konimex) menjelaskan bahwa 916 anak dari usia 7-12 tahun, dari daerah perkotaan dan pedesaan mengalami penyakit mata kering akibat menggunakan ponsel lebih dari 3 jam dalam sehari. Sehingga, jurnal BMC Ophthalmology menyimpulkan bahwa penggunaan ponsel berhubungan dengan rusaknya mata pada anak.
Membiarkan anak memakai gadget memang memiliki dampak positif bagi anak tersebut. Namun, tidak dapat dilupakan juga bahwa gadget dapat memberikan dampak negatif pada anak. Salah satunya ialah radiasi sinar biru dari gadget. Sebab radiasi sinar biru dapat meningkatkan resiko anak terkena mata minus. Hal tersebut dapat terjadi akibat mata manusia tidak memiliki perlindungan untuk paparan sinar biru, dikutip dari Halodoc (2018). Sehingga radiasi sinar biru masuk ke mata yang dipaksa fokus menatap layar gadget pada kurun waktu yang lama. Akibatnya, mata terpapar sinar biru lebih banyak dan mengakibatkan resiko kerusakan mata lebih tinggi.
Selain mata minus akibat terpapar sinar biru dari gadget, akibat lain dari penggunaan gadget berlebih adalah mengakibatkan mata kering. Mata kering dapat terjadi karena mata menjadi lebih jarang berkedip. Diambil dari Optiktunggal (2024), dalam kondisi normal, mata berkedip setidaknya 15 kali dalam semenit. Namun, jika terfokus pada layar gadget, mata mungkin hanya dapat berkedip sebanyak 5-7 kali dalam semenit. Bahkan, sebenarnya masih banyak dampak negatif lain akibat melihat gadget dalam jangka waktu yang lama. Seperti, mata nyeri, berair, perih, panas, dan gatal. Lalu bagaimana tindakan yang sebaiknya dilakukan untuk mencegah hal tersebut?
Sebagai orang yang lebih dewasa, kita dapat mendidik anak kecil di sekitar kita untuk tidak menggunakan gadget mereka dalam waktu yang lama. Menurut Christensen, seorang psikolog (dalam Kusmiyati, 2024) orangtua dapat menetapkan aturan yang jelas tentang kapan dan berapa lama anak boleh menggunakan gadget. “Penelitian menunjukkan anak-anak cenderung tidak memiliki masalah terkait penggunaan gadget, jika orang tua mereka mempunyai aturan,” jelas Christensen. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan aktivitas lain seperti membaca buku bersama, pergi keluar, atau hal menarik lainnya agar anak dapat teralihkan dari gadget. Fakta lainnya ialah video pendek dapat memberikan pengaruh yang kuat bagi anak anak, juga dengan penerangan yang baik. Sehingga Christensen (dalam Kusmiyati, 2024) menyarankan agar anak lebih baik menonton suatu konten dengan durasi panjang. Serta hal terakhir yang disarankan oleh Christensen adalah agar gadget milik anak diatur lewat aplikasi yang dapat menetapkan batas waktu penggunaan gadget.
Saat ini, sudah banyak anak kecil yang memiliki mata rusak akibat terkena screen time berlebih pada gadget mereka. Kita sebagai orang yang lebih dewasa dan lebih paham mengenai dampak negatif gadget bagi kesehatan mata sebaiknya dapat membantu mengurangi resiko mata rusak pada anak kecil di sekitar kita. Orangtua dapat belajar membatasi screentime gadget anak mulai dari sekarang agar anak tidak menjadi sangat bergantung pada gadget mereka kedepannya. Tidak ada salahnya membatasi penggunaan gadget pada anak agar kesehatan mata anak tetap terjaga. Orangtua juga harus memastikan bahwa anak mereka menggunakan gadget di ruangan dengan penerangan yang baik. Juga menjadi contoh yang baik bagi anak. Adapun jika sudah terlihat gejala-gejala mata rusak pada anak, orangtua harus segera membawa anak ke klinik mata untuk memeriksa kesehatan mata anak mereka.
Sumber referensi
Halodoc. 2020. Benarkah Anak Sering Bermain Gadget Bisa Terkena Rabun Jauh?. Diperoleh 7 Agustus 2024, dari
https://www.halodoc.com/artikel/benarkah-anak-sering-bermain-gadget-bisa-terkena-rabun-jauh
Konimex. Waspadai Mata Kering Pada Anak Akibat Penggunaan Ponsel. Diperoleh 7 Agustus 2024, dari https://www.konimex.com/post/healthy-lifestyle/waspadai-mata-kering-pada-anak-akibat-penggunaan-ponsel#:~:text=Penelitian%20tersebut%20melibatkan%20916%20anak,lebih%20dari%203%20jam%20sehari.
Kusmiyati. 2024. 4 Tips Sederhana agar Anak Tidak Terlalu Banyak Screen Time Menurut Psikolog. Diperoleh 7 Agustus 2024, dari https://www.haibunda.com/parenting/20240307032055-61-331412/4-tips-sederhana-agar-anak-tidak-terlalu-banyak-screen-time-menurut-psikolog
OptikTunggal. Gadget Dapat Menyebabkan Mata Anak Minus?. Diperoleh 7 Agustus 2024, dari https://www.winstonengineering.com/#:~:text=Terlalu%20lama%20bermain%20dengan%20gadget,fokus%20sepanjang%20hari%20menatap%20layar.