Mohon tunggu...
Devina Amanda
Devina Amanda Mohon Tunggu... Universitas Airlangga

Undergraduate Student of Public Health at Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menghadapi Tantangan Kesehatan Reproduksi di Usia Remaja

22 Agustus 2024   19:02 Diperbarui: 22 Agustus 2024   19:09 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Masa remaja merupakan  masa pertumbuhan manusia. Masa ini merupakan tahapan peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, psikologis, dan sosial. Pubertas biasanya dimulai antara usia 10 dan 13 tahun dan berakhir antara usia 18 dan 22 tahun. Menurut WHO, remaja tersebut saat ini berada dalam masa transisi, berangsur-angsur mencapai kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari masa kanak-kanak hingga dewasa, dan mengalami perubahan status ekonomi dari ketergantungan menjadi relatif mandiri.

Secara umum ada 4 faktor yang terkait dengan kesehatan reproduksi, ialah:

  • Faktor sosial ekonomi dan demografi

faktor tersebut terkait dengan kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan, ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi,  tempat tinggal  banyak anak yang terpencil, informasi yang membingungkan anak dan remaja tentang fungsi dan proses reproduksi.

  • Faktor Psikologis

perselisihan antar orang tua mempengaruhi kehidupan remaja, depresi akibat ketidakseimbangan hormonal.

  • Faktor Biologis

Seperti kelainan bawaan, kelainan saluran reproduksi dan sebagainya.

  • Faktor budaya dan lingkungan

seperti praktik tradisional yang berdampak negatif terhadap kesehatan reproduksi, keyakinan bahwa banyak anak yang beruntung, dan informasi yang membingungkan anak-anak dan remaja mengenai fungsi reproduksi.

Pemerintah sebelumnya  resmi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 pelaksana Undang-Undang (UU) Kesehatan. Salah satu tujuan utama  peraturan ini adalah untuk meningkatkan pelayanan promotif dan preventif untuk mencegah penyakit. Pelayanan tersebut meliputi kesehatan reproduksi  remaja, dan pemerintah memfasilitasi penyediaan komunikasi, informasi dan pendidikan serta pelayanan kesehatan reproduksi.

Program tersebut meliputi pendidikan tentang sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya, pemeliharaan kesehatan reproduksi, perilaku seksual berisiko dan akibat-akibatnya, keluarga berencana serta kemampuan melindungi diri dan menolak hubungan seksual yang tidak diinginkan. Remaja perlu tahu mengenai kesehatan reproduksi supaya memperoleh informasi yang benar tentang proses reproduksi dan faktor apa saja yang berkaitan dengannya. Dengan informasi yang benar, remaja dapat mengembangkan sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab.

literature:

https://kampungkb.bkkbn.go.id/archive/6798#:~:text=Kesehatan%20reproduksi%20remaja%20adalah%20suatu,secara%20mental%20serta%20sosial%20kultural

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/29/kesehatan-reproduksi-remaja-permasalahan-dan-upaya-pencegahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun