Seni dan budaya memang tak pernah ketinggalan dibahas jika membicarakan Kota Malang beserta apa yang ada di dalamnya. Banyak sekali kebudayaan Malang yang telah dikenal oleh masyarakat luas, mulai dari tari topeng, ludruk, wayang, bantengan, boso walikan, hingga kerajinan batiknya. Batik sendiri memiliki keunikan di tiap daerah yang tidak akan sama dengan keunikan di daerah lain. Begitu pula Kota Malang dengan motif-motifnya seperti motif bunga teratai, motif tugu, motif mahkota, motif sulur, dan lain sebagainya.
Budaya batik yang menjadi ikon tersendiri bagi Indonesia ini tersebar luas di tiap daerah. Tak ketinggalan pula Kota Malang yang menjadi incaran wisatawan pun juga membudayakan batik sebagai salah satu komoditi kebudayaannya. Menilik kembali pelestarian batik di Kota Malang, terdapat salah satu galeri sekaligus butik batik yang terdapat di sudut Jl. Soekarno Hatta. Soendari batik & art yang menjadi salah satu galeri seni batik di Kota Malang ini didirikan oleh Ibu Yunita pada tahun 2013 dan diresmikan secara legal sekitaran tahun 2017.
Batik di Kota Malang
Soendari Batik & Art
Pendirian dari Soendari Batik sendiri berawal dari hobi Bu Yunita dalam mengoleksi batik dari berbagai daerah di Indonesia, terlebih batik di daerah jawa. Hingga pada akhirnya setelah melihat banyaknya koleksi yang dimiliki, beliau pun terinspirasi untuk mulai menjualkan batik-batiknya itu. Menurut  Mas Satria selaku Pimpinan dari Soendari Batik, Ibu Yunita pun terinspirasi dari buyutnya di Tulungagung yang juga merupakan penjual batik. Selanjutnya, beliau mendirikan galeri batik dan mulai menghubungi salah satu pembatik yang pernah bekerja pada eyangnya di Tulungagung, hingga Soendari Batik pun bisa memproduksi batiknya sendiri.
Terdapat berbagai batik yang tersedia di galeri dan butik Soendari Art ini. Mulai dari batik tulis, batik cap, hingga batik printing. Mereka juga menyediakan beberapa produk jadi dalam bentuk kemeja, masker, serta baju-baju lainnya. Motif batiknya pun bervariasi, mulai dari batik malangan hingga beberapa motif batik lainnya. Sebelumnya motif malangan yang paling banyak mereka gunakan ialah motif-motif bunga teratai sajayang memang terkesan umum di masyarakat. Namun, beberapa tahun belakangan mereka juga mulai merambah pada motif-motif batik Malang yang lain-lainnya. Motif-motif ini seperti motif trembesi, motif bunga andong, motif tugu, bahkan ada pula motif-motif batik berbentuk topeng yang mereka kembangkan.
Soendari Batik sediri juga turut berperan dalam peestarian batik di Kota Malang, karena selain menjual produk batik, mereka juga memiliki semacam kursus bagi orang-orang yang ingin dan mau belajar membatik. Kursus ini sendiri dinaungi oleh sebuah divisi bernama LKP Batik Soendari, yang mana mulai didirikan pada tahun 2017. Meskipun begitu, pada awalnya memang tidak ada kursus batik membatik. Tetapi memang dari sebelumnya pengunjung atau tamu juga dipersilahkan jika ingin melihat dan mecoba proses membatiknya itu sendiri. Sayangnya, sekitar tahun 2020 kegiatan ini tidak seaktif dulu lagi. Karena Pandemi COVID-19 yang menjadikan berbagai kegiatan offline jadi terhambat, termasuk kelas atau kursus membatik yang diadakan oleh Soendari Batik & Art.
Pelatihan membatik yang diadakan oleh Soendari Batik ini sendiri juga menyediakan pelayanan kepada beberapa UKM batik di Malang. Terlebih pada situasi pandemi seperti saat ini yang membuat beberapa UKM sedikit kesulitan dalam memproduksi batiknya. Sehingga tak jarang pula Soendari Batik juga melayani beberapa proses membatik yang sedang tidak bisa dilakukan oleh beberapa UKM yang baru berkembang di dunia batik. Misalya saja seperti proses pencantingan, penguncian warna, ataupun pewarnaan yang dapat dibantu oleh Soendari Batik ini sendiri.
Pandemi COVID-19 memang cukup menghambat berbagai kinerja kegiatan masyarakat. Termasuk pada industri batik dari Soendari Batik yang terletak di Kota Malang ini. Pengurangan pendapatan pun juga mereka alami, dimana pada biasanya mereka melayani pesanan seragam oleh instansi-instansi. Saat ini pesanan tersebut cenderung menurun. Karena diperkirakan juga terdapat pengurangan pengeluaran yang dilakukan oleh beberapa instansi-instansi tersebut. Terlepas dari hal-hal tersebut,mereka juga mulai mengembangkan produknya pada komoditi masker, bahkan mereka juga membuat beberapa inovasi seperti motif-motif berbentuk Virus Corona.
Meskipun pemasaran secara offline masih tetap berjalan, pada ituasi pandemi seperti ini juga membuat Soendari Batik menjadi lebih intens terhadap pemasaran secara online. Mereka mulai memfungsikan beberapa media sosial seperti instagram dan whatsapp. Selain itu, untuk karyawan sendiri mereka tidak mengalami pengaruh yang cukup sigifikan. Tetapi pada saat dilaksanakannya PSBB, mereka melakukan sistem shift pada para karyawannya.
Mas Satria yang saat itu diwawancari untuk artikel ini pun juga mengatakan bahwa menurutnya industri batik di Malang sendiri cukup mengalami kesulitan. Ia berpendapat berdasarkan beberapa opini yang didapat dari beberapa teman yang bergerak di bidang batik, bahwasanya industri batik cukup mengalami kesulitan dikarenakan memang dianggap sebagai komoditi non-primer. Tetapi sejauh ini, terlebih pada kondisi pandemi seperti sekarang, para penjual batik pun berusaha untuk mengambil kesempatan yang ada. Mereka membuat berbagai kreasi seperti masker, ataupun kreasi-kreasi yang lainnya. Â Para pelaku produksi dan distribusi batik juga menjadikan sektor ini tidak sebagai pemasukan utama.