Mohon tunggu...
Devi Mufidha
Devi Mufidha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sampah Membawa Untung

21 Februari 2016   19:16 Diperbarui: 21 Februari 2016   19:42 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Siapa yang tidak mengetahui akan sampah. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Bagi sebagian orang sampah merupakan sesuatu yang tak ternilai, menjijikkan, dan bau. Berbeda halnya jika kita bisa memanfaatkan sampah tersebut sebagai pundi-undi penghasil uang.

Siapa sangka dari limbah plastik bisa menghasilkan keuntungan milyaran. Muhammad Baedowy menghasilkan milyaran rupiah dari hasil bisnis mengolah limbah plastik. Limbah plastik yang diolahnya berasal dari kemasan produk yang sudah dibuang, dan hasil olahan tersebut akan diekspor ke negeri Cina. Bisnis daur ulang sampah ini berada di JL.Raya Cimuning kecamatan Mustika Jaya (Bekasi). Muhammad Baedowy yang berusia 40 tahun ini hampir 13 tahun menggeluti bisnis daur ulang sampah dibawah label c.v Majestik Buana.

Selain Muhammad Baedowy ada juga Indra Noviansaya pria lajang berusia 24 tahun dari lulusan fakultas ekonomi. Dia mengolah jenis sampah plastik seperti gelas plastik, botol plastik, tutup plastik dan barang-barang bekas dari plastik lainnya. Awalnya dia melakukan usahanya ini di Jakarta, namun sekarang sudah merambat ke daerah Pontianak (Kalimantan Barat). Setelah sampah-sampah terkumpul dia akan mengirim sampah tersebut ke Jakarta kembali untuk diolah dengan mesin penggiling, karena di daerah Pontianak teknologi masih terbatas untuk menggiling sampah. Setelah sampah-sampah tersebut selesai diolah, hasil olahannya juga akan dikirim ke negeri Cina. Indra Noviansya juga melakukan gerakan bank sampah, dengan menempatkan tempat sampah pada setiap gang di kota Pontianak. Usahanya tidak sia-sia, ia mendapatkan perhatian khusus dari pemerintahan Brunei Darussalam pada saat mengikuti delegasi ASEAN - CHINA Entreprenear yang diselenggarakan di Brunei Darussalam.

Namun ingat sampah juga bisa menyebabkan hal buruk jika kita tidak pintar-pintar menyikapinya. Seperti penumpukan sampah yang terlalu banyak juga dapat menyebabkan bau yang tidak enak (menyengat), kerusakan lingkungan, dan juga banjir bila musim hujan.

Di Lampung Selatan tepatnya di JL.Lintas Trans Sumbawa desa Pasuruan kecamatan Panengah, adanya penumpukan sampah yang berada di pinggir jalan. Sampah tersebut juga menyebabkan aliran sungai yang ada di daerah Pasuruan menjadi kotor dan berbau. Penumpukan sampah yang berada di sungai juga bisa menyebabkan banjir seperti yang terjadi di aliran sungai Ciliwung daerah Jakarta.

Sebenarnya penumpukan sampah terjadi akibat kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan. Sampah bukan merupakan suatu hal yang buruk jika kita bisa memaknai sampah tersebut dengan baik dan bijak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun