Mohon tunggu...
Devi Meilana Trisnawati
Devi Meilana Trisnawati Mohon Tunggu... Pengajar - Seorang Ibu Rumah Tangga, Pengajar Paruh Waktu dan Blogger

Pengagum Berat Westlife. Menaruh cinta pada dunia Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sampah Plastik, "Retweet" Menteri Susi hingga Pelajaran dari Kota Adipura

10 Mei 2019   11:29 Diperbarui: 10 Mei 2019   12:06 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Retweet dari Akun Twitter Menteri Susi Pujiastuti terhadap penemuan sebuah bungkus mi instan 19 tahun yang lalu (sumber: nationalgeographic.grid.id)

Kondisi laut dunia mulai memprihatinkan. Tampak pada gambar di atas, dikutip dari laman nationalgeographic.grid.id, laut dunia kini mulai dipenuhi limbah sampah plastik. 

Svensson , kepala angkatan laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menceritakan dampak dari adanya limbah plastik di laut, yaitu ditemukannya seekor anak penyu di Kenya dengan kondisi bengkak pada bagian perut karena memakan banyak sampah plastik. 

Tidak hanya itu, pada April lalu, dilaporkan bahwa seekor lumba-lumba telah disuntik mati di tepi pantai Fort Myers, Amerika Serikat akibat menelan sampah plastik berupa dua kantong plastik dan sebuah balon dalam perutnya.  Lumba-lumba tersebut terpaksa disuntik mati akibat sudah terluka cukup parah. 

Bukankah sebegitu berbahayanya sampah plastik? Pemikiran jangka pendek manusia serta sikap egois akan sampah plastik berimbas pada makhluk lain, tidak hanya lingkungan. 

Manusia acapkali tidak memikirkan dampak dari konsumsi plastik yang berlebih, kemudian tidak mampu mengelola sampah tersebut sehingga memutuskan untuk membuang begitu saja sampah plastik di lingkungan. 

Padahal, lingkungan adalah tempat tinggal makhluk hidup yang tidah hanya terdiri dari manusia saja, melainkan juga hewan dan tumbuhan. 

Retweet Menteri Susi Pujiastuti, Kementerian Kelautan dan Perikanan

Sampah plastik, adalah sampah paling sulit untuk digredasaikan (diurai) oleh bakteri dan mikroorganisme. Diberitakan sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan nyentrik kita, Ibu Susi Pujiastuti meretweet sebuah akun tweet oleh seorang mahasiswi Universitas Brawijaya, bernama Finasia Tiara Pradani, melalui akunnya @selfeeani. 

Tweet tersebut mengunggah sebuah foto dimana ditemukannnya sebuah sampah bungkus mie instant "Indomie" yang bertuliskan Dirgahayu 55 Tahun Republik Indonesiaku. 

Jika tahun ini kita akan memperingati 74 tahun kemerdekaan, maka sampah tersebut dihasilkan kurang lebih 19 tahun yang lalu! Bayangkan, betapa awetnya sampah plastik. Bakteri dan mikroorganisme tidak bisa menembus lapisan pada sebuah sampah plastik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun