Bila di suatu kota, semarak Ramadhan terlihat dari antusiasme seluruh warga, pemandangan berbeda terjadi pada perkampungan. Jauh dari pusat keramaian, perkampungan justru menyajikan semarak sorai menyambut bulan seribu bulan yang dikomandani oleh sekelompok pasukan muda yang siap menjadi pasukan penggebrak semangat Ramadhan. Siapakah mereka?
Adalah sekelompok pemuda yang tergabung dalam sebuah organisasi Karang Taruna. Dalam setiap desa, suatu pemuda yang tingga di desa tersebut akan secara sosial terikat langsung dalam sebuah organisasi tersebut. Suka maupun tidak suka, pemuda adalah bagian dari organisasi Karang Taruna.
Bukan menjadi sebuah beban, melainkan justru menjadi sebuah kewajiban namun juga secara sukarela gabungan pemuda menyempatkan waktu untuk menghidupkan perkampungan. Melalui rentetan agenda dalam menyambut berbagai peringatan hari besar, baik dalam kalender memperingati hari keagamaan hingga kenegaraan. Tak terkecuali, menyambut bulan suci Ramadhan.
Pergerakan pemuda sangat terlihat pada bulan Ramadhan, melalui agenda yang telah direncakan dan dijalankan dari tahun ke tahun. apa saja agenda yang menjadi tradisi menyambut bulan suci Ramadhan? Tak terkecuali di sebuah kampung di pinggir Daerah Istimewa Yogyakarta sebut saja Dusun bernama Kragan, Kelurahan Desa Mororejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman. Gabungan pemuda yang disatukan dalam wadah bernama Karang Taruna Padukuhan Kragan Mukti Madani, selalu aktif dan solid dalam menjaga semangat, sehinga Ramadhan selalu semarak. Apa saja kegiatan mereka?
Membuat Ornamen Kampung Ramadhan
Bila suatu perkampungan tampak terlihat terang namun temaram dengan rentetan lampu melingkar di beberapa sudut gapura, atau deretan obor-obor terang benderang pada sepanjang jalan maka itulah hasil karya pemuda dalam menyambut ramadhan. Mulai dari gerbang masuk desa, hingga gerbang masuk ke masjid, sebagai venue utama.
Mural hasil goresan tangan sang pemuda juga tampak menghiasi dinding sekitar masjid. Seolah-olah, mengingatkan para penduduk untuk senantiasa menjaga semangat ketiba beribadah selama satu bulan penuh.
Takjilan, atau buka bersama tidak luput dari agenda pemuda. Bersama anak-anak hingga orang tua, bergantian untuk adalah kegiatan rutin pada sore hari yang tidak boleh terleewatkan. Tidak hanya berbuka bersama, acara juga didahului oleh penceramah yang siap memberikan materi tausiyah sembari menunggu bedug maghrib. Ketika bedug dipukul, maka mereka siap untuk membagikan menu buka puasa secara berantai.
Tadarus Bersama
Selepas sholat tarawih, agenda tadarus bersama dilakukan oleh beberapa orang tua. Namun, beberapa anggota pemuda akan turut bergabung dengan membentuk kelompok tersendiri. Seolah tidak ingin kalah, mereka juga berusaha untuk dapat menyelesaikan satu juz, dengan membaca ayat demi ayat secara bergantian.
Menyenangkan anak-anak sebagai bagian dari penduduk adalah sebuah kepuasan hati bagi anggota karang taruna. Mengapa tidak? Agenda yang diminati oleh anak-anak menandakan bahwa pemuda hadir untuk turut memberikan semangat, daya juang sebagai contoh yang baik bagi mereka, agar kelak dapat meneruskan tradisi ini ketika dewasa kelak. Serangkaian lomba edukatif, kreatif dan inovatif diselenggarakan dalam upaya meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.
Agenda ini adalah agenda terbesar bagi organisasi. Karena, menggerakkan seluruh penduduk untuk mengumandangkan takbir dan bersuka cita menyambut hari kemenangan bukanlah hal yang mudah. Kekompakan dan kesolidan dibutuhkan agar agenda takbir keliling berjalan secara aman dan lancar namun tetap ramai dan syahdu. Berbagai atraksi lampion dipertunjukkan oleh pemuda dengan turut mengajak anak-anak untuk membuat ornamen lampion kreatif.
Bila tidak ada pemuda dan tradisinya, apakah mungkin suatu perkampungan dapat hidup dan ramai? Kita mungkin tidak tinggal di pusat kota, dengan segala keramaian dan kemeriahan namun kita bangga dengan tradisi dan budaya ini, yang dapat diceritakan oleh anak cucu kelak.