Dikutip dari cnn.com, ada dua pelanggan Bukalapak mengeluhkan hilangnya saldo akun Bukalapak sebesar Rp 9 juta rupiah. Raibnya uang tersebut setelah mereka melakukan klik pada sebuah link yang ada pada notifikasi pesan akun mereka, dan melakukan pengisian data pribadi.
Kemudian, pada detik.com, seorang pelanggan Tokopedia juga mengalami hal serupa, yaitu tidak sengaja melakukan klik pada sebuah link. Lagi-lagi, nama situs yang disajikan pada link tersebut nyaris sama dengan situs asli tokopedia.com. rupanya, situsnya sedikit mirip, seperti misalnya tokopediia.com. bila mata melihat tanpa awas, tentu akan mengeksekusi perintah tanpa pikir panjang.
Kejahatan Siber Akan Meningkat Seiring Kecanggihan Sistem Keamanan
Belajar dari dua kasus tersebut, sebagai pelanggan setia suatu situs belanja, bukan berarti sistem keamanan terjamin. Tentu saja, situs belanja sudah berusaha untuk memberikan pengamanan berlapis pada sistem siber platform mereka.
Namun, modus kejahatan siber juga akan terus berkembang seiring dengan kecanggihan teknologi dan keamanan sistem siber. Kita juga harus waspada dengan bekal kemampuan diri sendiri, melalui literasi digital yang harus karena penipuan sudah tidak hanya melalui perbankan, tetapi juga melalui dompet digital pada saldo akun situs belanja.
Kita harus selalu awas terhadap link yang menginstruksikan untuk melakukan kembali pengisian data pribadi dan rahasia. Pastikan ejaan link sesuai dengan situs asli situs belanja, tempat akun kita berada. Kenali gejalanya, modusnya dan jangan lakukan instruksinya. Â
Salam hangat, sekedar berbagi.
Referensi :
Yang Kerap Kita Lupakan Bahayanya, "Email Phishing"Â
Pakar Jelaskan Raibnya Rp9 Juta Milik Konsumen BukalapakÂ
Tanggapan Tokopedia Untuk Surat Pembaca Saudara Budi
Top 10 E-Commerce Sites in Indonesia 2019