Produk Manisan Salak "Mentari" asal Desa Merdikorejo ini rupanya manisan tanpa bahan pemanis, pengawet dan pemutih. Bila disimpan dalam suhu normal, manisan akan tahan selama 2 bulan. Bila dimasukkan ke dalam freezer, manisan dapat bertahan selama 4 bulan, bahkan buah salak di dalam kemasan masih tetap putih. harga produk Manisan Salak "Mentari" sangat terjangkau, yakni Rp 15.000,- untuk satu paket isi 6 cup manisan.
Lokasi rumah produksi Manisan Salak untuk awal usaha ini masih menggunakan dapur rumah, yaitu dapur milik ibu Sri, selaku pemimpin kelompok usaha. Ibu Sri bersama 4 anggota kelompok lainnya mengerjakan pesanan dari dapur produksi disini.
Pada awal menjalankan usaha, Ibu Sri bersama anggotanya menghasilkan 100 cup Manisan Salak. Sekarang, rata-rata dalam sebulan mampu memproduksi sekitar 400 cup. Dan saat memasuki bulan puasa hingga menjelang lebaran, setiap hari bisa memproduksi 330 cup dengan 15 kg buah salak. Semua itu Ibu Sri kerjakan bersama anggota kelompoknya dengan penuh semangat. Meskipun kewalahan karena kurangnya tenaga kerja, Ibu Sri terus berusaha dan berharap kelak dapat memberdayakan lebih banyak perempuan untuk membantu berkontribusi melalui usahanya tersebut.Â
Menjadi bagian dari komunitas di Desa Merdikorejo, rupanya menambah relasi yang luas bagi Ibu Sri. Tercatat, Ibu Sri telah menjadi kader kesehatan desa merdikorejo sejak 1998. Beliau juga menjadi kader desa siaga dari tahun 2008. Beliau juga salah satu relawan BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) Desa Merdikorejo. Ibu Sri mencatatkan prestasinya sebagai peraih penghargaan inovatif pada Komunitas Jumantik Satgas Berlian oleh Bupati Sleman pada bulan November, 2016 silam.
Dengan modal keaktifan yang menghasilkan relasi yang luas, ibu Sri Muryani dapat mempromosikan produknya mulai dari mulut ke mulut hingga mendapatkan kesempatan untuk unjuk produk pada berbagai acara yang diselenggarakan oleh Desa Merdikorejo. Selain di Desa, Ibu Sri juga mendapat pemesanan yang khusus untuk disajikan pada stan produk unggulan Sleman oleh instansi Pemerintah Kabupaten. Reseller pun juga tampak berdatangan untuk mengambil produk Manisan Salak "Mentari" yang akan dijual di wilayah masing-masing.
Sebuah Harapan Dari Kaki Gunung
Manisan, yang kini tak hanya berada di lidah, tapi juga di kaki sang gunung yang tak pernah mati, Gunung Merapi adalah sebuah produk hasil olahan komoditas Kabupaten Sleman yang sangat potensial. Manisan Salak "Mentari" mewakili cita rasa Sleman yang kini siapa saja bisa menyantap minuman yang baik disajikan dalam acara jamuan dari silaturahmi hingga hajatan besar. Tak banyak yang Ibu Sri harapkan, melainkan keberlanjutan usahanya untuk terus dapat memperkenalkan olahan salak dari kaki gunung.
Ibu Sri juga turut bersyukur, karena mendapat beberapa kunjungan dan turut menyambut baik adanya program Kunjungan Kuliah Lapangan (KKN) oleh salah satu universitas di Yogyakarta. Dengan kedatangan mahasiswa yang sedang menimba ilmu, tentu bisa menjadi bekal ibu Sri karena mendapat masukan dari mereka serta pengetahuan baru dalam mengelola usaha kecilnya.