Mohon tunggu...
Devi maratuss
Devi maratuss Mohon Tunggu... Aktris - IAIN JEMBER

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Hobi : menyanyi Motto : menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Rekonstruksionisme dan Tokoh Pemikiranya

17 Mei 2020   10:03 Diperbarui: 17 Mei 2020   09:55 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Aliran Rekonstruksionisme dipelopori oleh George Count 1930. Aliran ini berasal dari inggris yang berarti menyusun kembali.

Aliran ini sepaham dengan aliran Perenialisme bahwa akan menyatakan budaya modern yang  mengalami kegelisahan, akan tetapi rekonstruksionisme tidak sepakat dalam pemecahan masalah dalam Perenialisme. 

Tujuan aliran ini berusaha untuk membimbing suatu konsensus untuk menggapai tujuannya itu. Aliran ini harus mempunyai kesepakatan semua orang dengan melalui proses pendidikan.

Aliran Rekonstruksi memiliki cita-cita mewujudkan dunia agar berdaulat nasional berada dalam pengayoman.

Tokoh-tokoh Aliran Rekonstruksionisme

1. Carolin Pratt, ia menganggap nilai terbesar sekolah yaitu bisa menghasilkan seseorang yang berpikir efektif dengan bertujuan dapat mengubah dunia lebih baik lagi.

2. George Count, ia lahir di Amerika Serikat 9 Desember 1889 - 10 November 1974. Ia seorang ahli teori pendidikan yang berpengaruh. Ia ingin menjadikan lembaga pendididkan sebagai rekonstruksi masyarakat.

3. Paulo Freire, ia lahir pada 9 September 1921. Dalam dunia pendidikan ia beranggapan sudah saatnya bagi negara agar mengganti sistem lama menjadi sistem baru, karna pendidikan suatu proses pembebasan untuk memanusiakan manusia.

Semoga bermanfaat, Terimakasih..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun