Mohon tunggu...
Devi Malanesa
Devi Malanesa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa ilmu komunikasi

just chill

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kebaikan Itu Menular

1 Agustus 2020   21:08 Diperbarui: 1 Agustus 2020   21:40 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghadapi situasi dan kondisi di masa pandemi Covid-19 ini tidak bisa hanya diri sendiri dengan menjaga dan melakukan protocol safety self seperti yang sudah di anjurkan pemerintah. Pandemi ini jauh lebih dari sekedar masalah global untuk sektor kesehatan.

Pandemi telah memicu serangakain peristiwa yang telah mempengaruhi sektor-sektor lain dan telah menyebabkan masalah besar seperti jaminan ekonomi dan sosial. Lebih jauh lagi, pandemi Covid-19 telah mengungkapkan kelemahan moral dalam masyarakat. Faktanya dalam masa-masa sulit seperti ini manusia akan teruji sikapnya, sampai mana batasan yang Ia miliki sebagai sesama manusia.

Salah satu masalah paling signifikan sejak kasus Covid-19 yang pernah kita hadapi sejauh ini adalah tentang kenaikan harga yang tidak rasional.  Berbagai produk kebutuhan pokok seperti daging, beras dan terutama yang berkaitan dengan kesehatan.

Dalam kondisi pandemi seperti ini ada sebagain orang yang menganggap ini sebagai peluang ekonomi, bukan kesemapatan untuk menolong sesame tanpa pamrih. Meraka membeli berbagai produk kesehatan kemudian menjualnya kembali dengan harga yang tinggi.

Perilaku yang tidak bertanggung jawab dengan menaruh keuntungan dalam langkah yang salah membuat kelangkaan APD pada waktu itu.   

Sempat terjadinya kelangkaan APD menimbulkan panic buyer pada diri seseorang. Menurut saya hal tersebut wajar saja terjadi, kalau unit kesehatan yang begitu melimpahnya saja bisa kekurangan, maka mereka beranggapan kalau semua kebutuhan akan langka dan kita akan megalami krisis pangan.

Hal-hal yang seharusnya tidak terjadi bisa saja terjadi seperti kasus-kasus yang sudah saya paparkan sebeumnya, terlebih lagi kita baru kali pertama mengalami pandemi ini. Kelangkaan APD kemudian membludaknya masyarakat berbelanja di supermarket untuk melindungi diri sendiri akibat panic buying. Hal-hal yang sudah kita lewati biarkan menjadi pelajaran agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan dalam keadaan sekrtis apapun.

Kita tidak akan pernah tahu kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir, bahkan para expertpun mengatakan hal demikian. Indonesia belum memiliki vaksin yang tepat untuk menyembuhkan pasien positif Covid-19.

Hari demi hari kasus kian bertambah, dilansir cnbcindonesia.com pemerintah sudah menyatakan bahwa PSBB akan diperpanjang. Tidak dapat dipungkiri jika PSBB kembali diberlakukan perekonomian akan kembali menurun. Semakin bertambah pegawai yang di berhentikan dari kerjaannya mengingat perusahaan juga perlu menjaga keseimbangan financialnya.

Agar kita bisa sama-sama bertahan hingga pandemi ini selesai adalah membantu sesama. Bukan hanya saja tugas pemerintah yang menyalurkan bantuannya untuk masyarakat, tetapi tugas kita bersama. Lapisan masyarakat terdiri dari berbagai kalangan, lapisan yang memiliki perekonomian lebih bisa membantu dibawahnya.

Siapapun bisa membantu yang penting Ia memiliki prinsip bahwa ini adalah masalah yang kita hadapi bersama. . Kebaikan itu menular dengan melakukan hal kecil,  apapun bentuknya dan berapun nilainya akan sangat berarti bagi seseorang yang menerimanya oleh karena itu mulailah dari sendiri. Jadikan diri sendiri sebagai pionir perubahan moral bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun