Mohon tunggu...
Devi Lestari
Devi Lestari Mohon Tunggu... Guru - guru dan seniman

sederhana saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kunci Bahagia adalah Tahu Diri dan Tahu Batas

9 Februari 2024   14:47 Diperbarui: 10 Februari 2024   10:38 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahagia adalah perasaan yang di inginkan oleh semua orang, hingga kadang banyak orang melupakan kebagaian demi tujuan yang membahagiakan, perlu kita pahami bahwa bahagian itu ada karena di hadirkan, kita tidak perlu menunggu sesuatu atau untuk menjadi sesuatu untuk menjadi bahagia, sebagaima yang telah dibincangkan oleh habib ja'far dan pak faiz, bahwa untuk menjadi bahagia kita perlu menikmati proses, kadang kita sebagai umat muda yang sering sekali over thingking tentang hal-hal yang akan terjadi di masa depan cenderug terburu-buru dan lupa untuk menikmati proses yang kita jalani, kita hanya fokus bagaimana agar cepat sampai dan selesai hingga kita lupa untuk menikmati proses yang kita lalui, tapi dalam hal ini bukan berarti kita berleha-leha dan mengulur-ulur waktu demi kesenangan yaa.

Bahagia juga merupakan bagian utama dan tujuan utama yang kita inginkan, contohnya ketika memiliki tujuan atau cita-cita kita membayangkan apabila kita sudah sampai dan mendapatkan apa yang telah menjadi cita-cita kita kita akan menjadi bahagia, sehingga kita sangat terburu-buru untuk segera sampai kemudian mendapatkan apa yang menjadi cita-cita kita sehingga kita lupa untuk menikmati setiap proses yang kita jalani, padahal kita tidak pernah tau apakah yang kita tuju adala hal yang akan membahagiakan kita atau tidak setelah mencapainya, kita tidak tau kalau kita sudah dapatkan apa yang telah kita tuju akan menjadikan kita bahagia, maka dari itu nikmati dari awal yaitu dari proses hingga kita sampai tujuan kita, jangan terburu-buru nikmati.

Ada kalanya kita sebagai umat muda yang sangat menggebu-gebu dalam menjalani proses ini untuk menarik diri sejenak atau muhasabah diri dari keramaian hidup yang membuatkita terburu-buru dan bergerak cepat tanpa memperhatikan apakah kita menikmati proses yang kita lalui dalam perjalanan, dalam muhasabah ini penting kiranya untuk kita menjadi tahu diri, maksutnya adalah kita mengenali apa yang perlu kita pikirkan dan tidak, hal ini sangat penting kita ketahui untuk menjaga diri untuk tetap bahagia, kita harus faham mana yang menjadi ranah kita, kadang kita terlalu banyak menerima informasi dan lupa menyaring dan mengakibatkan banyak permasalahan yang timbul karena pemikiran dari luar yang kurang kita saring untuk kita pikirkan.

Jangan terburu-buru sebagaimana alam yang tidak pernah terburu namun tetap tepat waktu untuk segala hal yang terjadi, hidup juga harus mengalir sebagaimana yang di ungkapkan oleh kanjeng sunan kali jaaga "angeli nangeng ora keli" yang artinya mengalir tapi tidak kehilangan tujuan atau kehilangan arah, kita mengalir atrinya tidak melawan arus sebagaimana perubahan zaman yang kita alami ini, kita akan tetap mengikuti apa yang ada pada zaman sekarang tapi jangan sampai kehilangan arah dan tujuan kita dalam hidup, karena terbawa arus kehidupan yang serba cepat, dan melpupakan kebahagiaan dalam menikmati proses dalam hidup.

Tujuan hidup yang kita punya ini sebenarnya dipelajari atau ditentukan ?,  hidup yang dekat dengan kebahagiaan tentunya ditemukan melalui dipelajari dan ditentukan, mempelajari apa yang menjadi ranah kita agar kita lebih fokus dalam memikirkan segala sesuatu, dan menentukan mana yang menjadi ranah dan kemampuan kita, agar dalam idup kita tidak merasa terbebani karena mengerjakan hal yang telah kita tentukan untuk mampu kita kerjakan.

Mencapai kebahagiaan yang kita inginkan tentunya tidak lepas dari sikap kita untuk mengetahui tentang diri sendiri atau tau diri, hal ini akan mencegah kita dari over thinking, karena kita sudah tau mana ranah kita dan bukan, jika kita sudah faham ranah mana saja yang perlu kita kerjakan maka kemungkinan kecil kita mengalami over thinking, kuncinya adalah jangan memikirkan apa yang bukan ranah kita, kita harus punya pedoman bahwa "jika tidak di fikirkan oleh saya juga tidak akan apa-apa", karena sekali lagi kita harus tau ranah kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun