qudus berada di daerah jalan menara, Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Qudus, Jawa Tengah. yang didirikan oleh sunan qudus yang merupakan salah satu dari walisongo.
Masjid menarasunan kudus memiliki nama asli ja'far shodiq, merupakan putra dari Sayyid Usman Haji dan siti syari'ah
Sunan kudus adalah walisongo yang jalan dakwahnya ada di jawa tengah kudus, beliau melakuka dakwah-dakwah kepada warga lebih menekankan pada kebijaksanaan taktik dan siasat.
Cara berdakwah sunan kudus sama dengan sunan kali jaga dan sunan bonang dimana beliau lebih mengikuti adat istiadat yang ada di masyarakat tanpa menentang adat istiadat yang kemudian secara perlahan akan di masukkan unsur ke islaman di dalamnya, hal tersebut justru ampuh untuk menarik simpati dari masyarakat untuk memeluk agama islam karena lebih berkesan tidak radikal dan damai.
Sunan kudus mampu mengemas dakwahnya dengan lues dan apik sehingga tidak ada perlawanan atau pertikaian yang terjadi saat penyebaran agama islam yang di lakukan oleh sunan qudus, hal ini di sebut dengan metode dakwah tut wuri handayani dan tut wuri hangiseni, yaitu dengan menyelipkan dakwah keislaman di tengah acara adat yang sedang di lakukan oleh masyarakat.
Banyak tantangan dan rintangan yang harus di hadapi oleh sunan qudus belum lagi para penduduk yang menganut agama hindu budha dengan keparcayaan yang teguh terhadap tradisi dan agama setempat, namun hal ini tidak mematahkan semangat sultan qudus.
sebagaiaman teladan yang dapat kita ambil dari beliau, suatu hari beliau membeli seekor sapi yang di belinya langsung dari pedagang hindu, para masyarakat yang kaget dengan itu, langsung berduyung-duyung mendatangi rumah beliau untuk mengetahui apa sebabnya sunan bonang membeli seekor sapi, diaman sapi adalah hewan yang di anggap suci dan tidak boleh di sakiti oleh masyarakat setempat dengan ajaran hindu buda yang kuat.
Lalu beliau menjelaskan bahwa kita sebagai umat manusia tidak boleh menyakiti hewan, beliau juga berkata kalau sewaktu ia kecil ia juga pernah di tolong sapi dengan di berikan air susu sapi, masyrakat yang mendengarkan beliau beranggapan bahwa beliau adalah titisan dewa wisnu dan sangat simpati kepada beliau sehingga masyarakat pun dengan suka rela dan penuh antusias untuk mendengarkan cerama-ceramah yang di berikan, beliau memberikan ceramah-ceramah mengenai islam, beliau juga menceritakan bahwa dalam al-quran juga terdapat surat al-baqoroh yang artinya sapi, hal ini juga menabah antusias para masyarakat terhadap islam yang menyebabkan banyak penduduk dengan suka rela memeluk agama islam.
Beliau memberikan contoh dakwah yang sangat baik untuk kita semua, memberikan ajaran-ajaran islam melalui dakwah-dakwah yang dikemas sangat menarik
Mengajari tampa menggurui, memberikan pembelajaran bahwa sebenarnya perbedaan bukanlah halangan untuk menjadi satu, hanya saja butuh proses penyamapaian yang di kemas degan damai, agar apa yang kita sampaikan bisa diterima dengan baik pula.
Beliau juga mengajarkan bahwa berdakwah harus mengunakan hati yang ikhlas, tidak menggunakan ego dengan memaksa bahwa yang di sampaikan harus di terima, kadang memang kita menyampaikan sesuatu yang benar tapi juga lupa untuk menyampaiakn dengan cara yang benar.disinilah beliau mengajarkan pada kita untuk menyampaikan sesuatu yang benar juga wajib di sampaikan dengan cara yang benar.