Mohon tunggu...
Devi Lativa
Devi Lativa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Pasca Geladi

24 Oktober 2022   17:55 Diperbarui: 24 Oktober 2022   18:00 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Devi Lativa 6132201111 

Sebelum acara Geladi berlangsung diberikan tugas Pra Geladi yaitu menyimak Lagu Kebangsaan "Indonesia Raya" 3 stanza dari situ saya mengetahui bahwa lagu Indonesia Raya terdiri 1 stanza saja, tetapi melalui tugas pra Geladi ini saya baru tahu lagu Indonesia Raya sebenarnya ada 3 stanza, setelah itu diberikan juga tugas menonton film dokumenter singkat dengan tema ketahanan pangan, budaya & lingkungan saya memilih film dokumenter melihat Kehidupan Masyarakat Kampung Naga yang dimana ternyata masih ada kampung di Indonesia yang adat istiadatnya masih kental dan juga menambah wawasan karena banyak masyarakat atau suku yang masih berpedoman pada kebudayaan leluhurnya. 

Pada hari H acara Geladi Hominisasi, saya melakukan  diskusi kelompok mengenai Hari pangan sedunia 16 Oktober yang dimana harinya bersamaan dengan acara Geladi berlangsung, sebelum diskusi kelompok ditugaskan untuk mencari tahu mengenai hari pangan sedunia. Dari diskusi kelompok ini saya mendapatkan hal baru karena saya mendapatkan teman teman baru dari berbagai jurusan dan juga lintas angkatan serta saya juga menjadi belajar cara berkomunikasi dan berdiskusi  dengan baik dan juga berperan dengan aktif  untuk  menyiapkan presentasi mengenai hari pangan sedunia. Dari hasil diskusi kelompok saya mengenai hari pangan sedunia menggunakan analisis swot Tujuan diperingatinya Hari Pangan sedunia untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat global akan pentingnya masalah pangan baik di tingkat nasional, regional maupun global Strength : Kondisi tanah di indonesia

Weakness : menurut FAO, lebih dari 2 miliar orang tidak memiliki pola makan yang teratur dengan komposisi yang aman, bergizi, dan cukup, FAO juga memperkirakan bahwa pandemi COVID-19 akan memperparah keadaan pangan masyarakat, Persentase penduduk miskin di perdesaan yang lebih tinggi dibandingkan di perkotaan sebesar 13,47% sedangkan persentase penduduk miskin di perkotaan sebesar 10,27%. 

Teknologi mengolah pangan yang masih kurang.

Opportunity : Indonesia sebagai negara khatulistiwa seharusnya bisa menjadi sentra pangan dunia. Sumber daya rempah sangat banyak di Indonesia, indonesia jg kaya akan perkebunan karet yang menjadikan indonesia pengeksport karet terbesar. 

Threat : ancaman krisis pangan global

Krisis pangan global yang terjadi saat ini disebabkan pembatasan ekspor yang dilakukan beberapa negara guna menjaga stok pangan di dalam negeri masing-masing. Sebagai contoh, kebijakan larangan ekspor gandum yang dikeluarkan India. Larangan tersebut dilakukan guna mengantisipasi kenaikan harga gandum akibat terjadinya gelombang panas yang melanda India. 

Perang Rusia dan Ukraina juga menambah ancaman krisis pangan dunia, dimana negara tersebut merupakan pemasok utama pangan biji-bijian seperti gandum, jagung, serta bahan baku pupuk. Hal ini mengakibatkan berubahnya pola perdagangan, produksi, dan konsumsi berbagai komoditas. Jika perang terus berlanjut, dunia terancam akan kehilangan produksi sekitar 60 juta ton gandum, 38 juta ton jagung, dan 10,5 juta ton barley.

Setelah saya mengikuti rangkaian acara Geladi Hominisasi ini saya juga belajar bahwa berbahasa dengan baik dan menggunakan logika agar apa  yang saya ingin sampai kan bisa tersampaikan dengan baik. Dan apa yang saya dapatkan dari Geladi ini bisa diterapkan dalam dunia perkuliahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun