Mohon tunggu...
tri buanatungga dewi warman
tri buanatungga dewi warman Mohon Tunggu... -

sederhana,apa adanya dan gak neko-neko

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kangen...

23 Maret 2010   10:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:14 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa kita bisa bersama, sayang, karena kita diikat oleh benang merah yang sama. Walaupun benang merah itu terulur panjang untuk menjauhkanmu denganku dan kita masih terikat pada benang yang sama, tetap saja aku ingin memotong benang itu menjadi pendek dan mengikatnya lagi dekat denganku.
Kita berada pada naungan satu langit yang sama tapi mengapa kita berjauhan. Walaupun hati kita tak mengenal jarak tapi tetap saja aku ingin kamu berada dekat dengan aku. Ingin mendekap kehangatan keberadaanmu, sebelum semuanya berakhir lagi. Sebelum hatimu kesepian lagi. Sebelum kita terhubung hanya melalui kotak-kotak kecil hasil karya kecanggihan teknologi. Tapi, tetap saja aku ingin kamu berada disini.
Jujur saja aku tak ingin kehilangan lagi, tak ingin melepas lagi. Tapi, apabila kehilangan itu akan menemukan kebahagiaannya maka aku akan ikhlas. Karena seperti yang sudah pernah aku katakan bahwa setiap orang berhak bahagia dan menjalani hidup dengan caranya sendiri. Pun kalau kau atau aku tidak merasa bahagia, itu adalah konsekuensi yang harus dibayar ketika kita sudah memutuskan untuk bermimpi sendiri.
Jangan berkata aku egois, sayang, karena akupun tahu kau juga merasakan hal yang sama. Merasakan nyaman bersama... Tapi, ternyata takdir yang lebih dulu membawamu pergi dariku, sedangkan aku masih menunggunya menjemputku. Kemana takdir ini membawa kita, disanalah seharusnya kita berada.

Bandung, 16 februari 2010
ditemani rintikan hujan yang membawa hati pada kedinginan, setelah menerima sebuah sms yang isinya "hujan, dingin... It would be nice if we had a cup of coffee, together, sharing stories, laughing..........."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun