Hari Rabu (2/4) sore, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Boediono meluncurkan program 'Indonesia Presidential Scholarship' atau Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI).
Presiden SBY menilai program BPRI ini dapat mendukung upaya membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dalam rangka mencapai misi Indonesia menjadi negara maju.
Di dalam sambutannya, beliau kemudian menjelaskan bahwa pembangunan tidak bisa mengandalkan sumber daya alam (SDA) saja. Tetapi juga harus diikuti dengan keunggulan SDM, ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju, serta memiliki daya saing tinggi. "Itulah sebenarnya cara pandang yang harus dibangun jika ingin 100 tahun setelah merdeka, Indonesia benar-benar menjadi bangsa dan negara yang maju dan sejahtera,". Penulis sangat sependapat apa yang dikatakan Presiden SBY bahwa SDM itu sangat diperlukan apalagi Indonesia pada 2015 memberlakukan AEC/AFTA.
Pada Kesempatan itu juga Presiden SBY kembali menegaskan, bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk menyediakan peluang belajar kepada generasi muda. Oleh karenanya, sektor pendidikan menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam 10 tahun terakhir.
Dengan motto 'Pendidikan Untuk Semua', pemerintah telah membuat sejumlah kebijakan dan program aksi untuk mendorong keunggulan generasi muda. Misalnya, pemberian beasiswa kepada anak dari keluarga yang tidak mampu dan program prorakyat sebagai penanggulangan kemiskinan melalui program Bantuan Operasional Sekolah) (BOS).
Perlu kita ketahui Program BPRI Â adalah program beasiswa yang ditujukan untuk menempuh jenjang pendidikan magister (S2) dan doktor (S3) di sejumlah perguruan tinggi terbaik dunia. Beasiswa ini diharapkan bisa menciptakan pemimpin baru pada 10-20 tahun mendatang.
Harapannya semoga dengan Beasiswa ini, SDM Indonesia bisa bersaing di dunia internasional, mengharumkan nama bangsa dengan prestasi.
Jakarta, 03 April 2014
