Indonesia semakin diperhitungkan di kancah internasional. Bank Dunia menyatakan Indonesia berada pada peringkat ekonomi ke-10 dunia, dari Gross Domestic Product (GDP). Indonesia berada peringkat ekonomi ke-10 di dunia, setelah AS, Tiongkok, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brazil, Perancis, dan Inggris.
Ekonomi Indonesia mengalahkan Italia yang berada di urutan ke-11. Bank Dunia mencatat PDB global terus meningkat hingga mencapai US$90,646 triliun, tertinggi dalam sejarah.
Indonesia melompat dua kali lipat pada 2011 jika dibandingkan dengan ekonomi Amerika Serikat (AS). Bank Dunia mencatat pada 2005, PDB Indonesia berdasarkan puritas daya beli hanya 5,7 persen dari PDB Amerika. Namun, pada 2011, Indonesia mengalami lonjakan signifikan, naik dua kali lipat lebih terhadap ekonomi AS, menjadi 13,2 persen.
PDB Amerika per 2011 mencapai US$15,544 triliun, sementara PDB Indonesia US$2,058 triliun. Pendapatan per kapita AS saat ini US$50 ribu per tahun, sementara Indonesia US$8.539. Namun, jika perhitungan PDB per kapita berdasarkan nilai tukar yang berlaku, pendapatan per kapita Indonesia hanya US$3.511 per tahun
Bank Dunia bekerja sama dengan International Comparison Program (ICP) menggelar riset kinerja ekonomi dunia dari 199 negara. Kinerja tersebut didasarkan pada perhitungan PPP dan nilai tukar mata uang berdasarkan harga berlaku.
PPP menghitung daya beli individu satu negara berdasarkan harga barang dan jasa yang berlaku. Harga itu kemudian dibandingkan dengan harga di negara lain untuk barang dan jasa yang sama.Dengan cara ini akan diketahui harga riil sebuah barang yang sama di dua negara berbeda. Perhitungan itu mempertimbangkan pula faktor inflasi, transportasi, serta faktor teknis lainnya.
Prestasi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama sepuluh tahun terbukti berhasil. Pemerintahan mendatang sudah selayaknya terus melanjutkan kebijakan ekonomi yang telah dilakukan oleh pemerintahan Presiden SBY. Kekuatan ekonomi Indonesia yang makin hebat ini merupakan modal sangat besar di masa mendatang.
Jangan sampai terjadi, demi ambisi politik tertentu, program yang terbukti berhasil malah dihentikan. Apa yang telah dicapai sekarang ini adalah hasil kerja keras seluruh bangsa Indonesia. Hormtilah jerih payah bangsa Indonesia selama ini.
Sumber:Jurnas
Jakarta, 06 Mei 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H