Mohon tunggu...
Devi Juniarsih
Devi Juniarsih Mohon Tunggu... Lainnya - NO

#GoBlog

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Terlambat Masuk Kerja Malu Dong !

6 Agustus 2015   16:25 Diperbarui: 6 Agustus 2015   16:39 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="*pic from google"]
[/caption]

Awal tahun 2015 sebagian besar karyawan di gedung depan dipanggil oleh personalia di gedung belakang, kenapa? Karena sering kali datang kerja terlambat. Saya? Ngga dong. Jadi, waktu itu hanya sisa beberapa orang yang masih ada di tempat, bisa dihitung dengan jari. Pemanggilan ini baru terjadi pertama kalinya selama saya kerja di sini. Waktu temen-temen kembali mereka cerita, jadi mereka dikumpulkan di ruang meeting gedung belakang, dikasih peringatan, nasehat, sampai bikin surat pernyataan yang menyatakan bahwa mereka tidak akan datang terlambat lagi.

Bapak personalianya masih baik ternyata, ada waktu toleransi terlambat 5 menit,jadi waktu masuk jam 8.05. Apakah saya termasuk karyawan teladan jadi ngga dipanggil? Oh, tentu bukan, sama sekali bukan. Malahan saya kalau datang siang ya benar-benar siang, jam 14.00 misalnya, tapi itu bukan terlambat yang terlambat lho, saya ngerjain kerjaan yang perlu saya kerjakan di luar kantor jadi baru sampai ke kantor siang. Biasanya kalau saya langsung berangkat ke kantor sampai di tempat sekitar jam 7.57, kalau rajin jam 7.45 jadi bisa santai dulu di kantor.

Lalu adakah efek pemanggilan itu untuk karyawan? Saya lihat sih ngga. Temen-temen yang waktu itu dipanggil juga bilang ngga berusaha untuk datang lebih pagi. Entah kenapa. Banyak yang masih datang lewat dari jam 8.05 bahkan ada juga yang datang jam 8.30, entah kenapa, mungkin pekerjaan rumahnya banyak dan mesti dihandle sendiri. Kalau saya kan ngga punya tanggung jawab apa-apa, jadi keterlaluan kalau terlambat setiap hari.

Sayangnya, pemanggilan hanya dilakukan sekali itu saja. Padahal katanya kalau dalam sebulan daftar hadirnya banyak terlambat akan ada teguran lagi. Kebayang dong sepinya kantor kalau sebulan sekali ada pemanggilan karena datang terlambat. Ternyata karyawan sama personalianya sama-sama ngga bisa dipegang kata-katanya. Sorry Pak Bu.

Oh, atau personalianya juga terlambat terus?

Tapi, setelah libur lebaran saya kacau, datang sebelum jam 8.00 bisa dihitung dengan jari, dan seringkali datang keduluan bos saya, malu kan. Memang sih datangnya ngga lebih dari jam 8.10 tapi judulnya tetap terlambat a.k.a telat a.k.a ngga on time. Kenapa? Saya ngga bangun kesiangan, tapi saya lelet, lebih lelet dari sebelumnya, makan santai, dandan santai, kalau mandi cepet.

Tadi pagi kejadian lagi, dari rumah pun udah telat, terus saya ke kantor pos dulu beli materai, sampai kantor hampir jam 8.30 dan “kok tumben baru datang?” temen nanya sambil terheran-heran dong. Tau ngga perasaan saya kayak apa kalau datang terlambat? Ngga nyaman. Berlebihan? Tapi memang terasanya begitu. Karena ngga terbiasa ya. Bukan berarti saya mau membiasakan telat ya, bisa digetok papa saya kalau anaknya ini ngga disiplin. Disiplin dalam bekerja itu tanggung jawab katanya. Ngga disiplin berarti ngga tanggung jawab.

Mulai besok harus dibiasakan lagi datang kantor tepat waktu, malu sama tulisan.

Pencitraan, Dev?

[caption caption="*pic from google"]
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun