Menyambung tulisan saya kemarin.
Para calon penumpang a.k.a calon pemudik yang menuju Madiun menggunakan bis tersebut akhirnya tidak juga berangkat, padahal malam sudah semakin larut. Dari obrolan kami dengan para calon pemudik itu diketahui bahwa supir bis tidak mau jalan karena uang jalan belum diserahkan oleh panitia kepada awak bis. Panitia yang ikut dalam rombongan itu ada dua orang. Kebetulan di seberang rumah saya ada kantor polisi, jadi para calon pemudik melaporkan panitia tersebut kepada pihak kepolisian.
Setelah di interogasi oleh polisi diketahui bahwa uang jalan di bawa oleh panitia lain yang ikut rombongan ke Palembang yang berngkat jam 2 siangnya. Akhirnya dua orang panitia di masukkan ke dalam penjara, kata calon pemudik yang melaporkan panitia ke polisi. Kunci bis juga ditahan oleh pihak kepolisian.
Hingga jam 9 malam lebih,masih belum ada kejelasan tentang nasib para calon pemudik, mereka hanya duduk-duduk di depan rumah. Banyak yang membawa anak kecil ikut membaringkan diri di depan teras. Lama-lama semakin banyak yang berkumpula di teras rumah, mungkin mereka lelah menunggu berdiri di pinggir jalan tanpa kepastian. Kebanyakan ibu-ibu mengeluhkan pengelolaan mudik bareng tahun ini, padahal tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ada masalah seperti ini.
Mereka menunggu sambil tiduran dan banyak juga anak-anak kecil yang sudah tertidur hanya dengan alas tikar, bantal juga dikeluarkan untuk anak-anak kecil yang tidur. Beberapa dari mereka yang rumahnya dekat sempat pulang, tapi kemudian balik lagi karena takut bis bisa segera berangkat, tapi ada juga calon pemudik yang datang jauh-jauh dari Depok sehingga terus menunggu di depan rumah.
Pada jam 10 malam lebih beberapa menit saya masuk ke dalam rumah, tidak lama kemudian tidur. Saat bangun sahur jam 3.30 bis sudah tidak ada. Entah bis berangkat jam berapa, karena kami sudah tertidur lebih dulu, dan ketika ibu saya terbangun jam 12.3o bis sudah tidak ada. Tikar dan bantal yang sempat digunakan oleh para calon pemudik ditinggalkan di teras, mungkin mereka tidak enak untuk membangunkan kami ketika akan mengembalikannya.
Semoga saja para pemudik itu bisa samapai di kampung halaman dengan selamat dan bisa berkumpul dengan keluarganya di hari Lebaran nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H