Setelah sebelumnya cerita tentang matahari terbit dan jadi headline (penting banget) dan karena saat ini ga bisa kerja gegara happening banget virus-apa-itu-namanya-embuh-aku-ngga-tau jadi server di pabrik ada update security (gitu kan nyebutnya?!), jadilah sekarang aku mau cerita tentang matahari terbenam, yang kalau orang-orang post di instagram dikasih hashtag #sunset.
Coba kamu bayangin lagi ada di padang rumput sambil rebahan, sekitar jam 5.30 sore, angin semilir, matahari makin condong ke barat, siap kembali ke peraduannya, tapi sinarnya masih kerasa hangat dan nyaman, duh ya ampun, ngimpi Dev!
Ngga perlu cuma mimpi, bisa ko dijadikan nyata. Seperti waktu itu, di Candi Ijo. Memang ngga seluas Candi Prambanan, tapi jadi salah satu tempat dengan sunset yang cantik. Waktu masuk area Candi kita ngga di-stop untuk beli tiket masuk, agak ragu mau maju, tapi memang ngga ada tiket masuk, gratis, cukup bayar parkir aja di beberapa spot parkir yang tersedia.
Candi Ijo lokasinya ngga jauh dari Ratu Boko, bisa banget jadi tujuan terakhir kalau kamu mau jalan-jalan ke Candi Prambanan, Istana Ratu Boko, dan Tebing Breksi. Awalnya bingung antara dua pilihan untuk lihat sunset, antara Ratu Boko dan Candi Ijo, tapi kalau lihat-lihat foto keduanya bagus semua, jadi pilih yang manapun ngga akan rugi. Kami milih ke Candi Ijo, karena hari sebelumnya kami sudah ke Ratu Boko walaupun ngga untuk lihat sunset.
Kalau mau dapat spot yang enak buat menikmati terbenamnya matahari harus siap-siap dari jam 5 sore. Iya, serius deh, kalau terlambat nanti pemandangannya ketutupan mbak selpi. Kayaknya Candi Ijo ini hits-nya baru ya, jadi animo anak muda masih tinggi buat posting foto sunset di sini. Tapi aku yakin, Ratu Boko pun ngga akan sepi, apalagi Tebing Breksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H