Mohon tunggu...
Devi Juniarsih
Devi Juniarsih Mohon Tunggu... Lainnya - NO

#GoBlog

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Halal bi Halal Pamor Raya 2011

5 September 2011   07:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:13 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu, 4 September 2011 Pamor Raya (Perhimpunan Mahasiswa Bogor - DI.Yogyakarta) bekerja sama dengan Yayasan Bambu Indonesia mengadakan halal bi halal di Yayasan Bambu Indonesia yang beralamat di Jl. Sarikaya Blok E.3 No.1 Bumi Cibinong Endah Kel. Sukahati, Cibinong Kabupaten Bogor. Halal bi halal tahun ini mengambil tema "Halal bi Halal Sebagai Jalan Untuk Membuka Diri dan Memperat Tali Silaturrahmi” [caption id="attachment_129693" align="aligncenter" width="300" caption="Yayasan Bambu Indonesia - Cibinong"][/caption] Acara dimulai pada jam 10 pagi dengan MC Gesta Fauzia Nurbiansyah, anggota Pamor Raya yang kuliah di UMY jurusan Hubungan Internasional.  Acara dimulai dengan pembacaan Kitab Suci Al Qur'an yang dibacakan oleh Indah Dalijayani, anggota Pamor Raya yang berkuliah di UMY - FAI. [caption id="attachment_129670" align="aligncenter" width="300" caption="Pembacaan Al-Qur"][/caption] Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama oleh Ketua Panitia Halal bi Halal Pamor Raya 2011 Sandi Akmali, mahasiswa UMY dan UIN Sunan Kalijaga. [caption id="attachment_129634" align="aligncenter" width="300" caption="Sambutan ketua panitia halal bi halal"][/caption] Sambutan kedua adalah dari Ketua Umum Pamor Raya periode 2011-2012 Nurul Ilmi Daradjatullah, mahasiswa UMY jurusan Hubungan Internasional. [caption id="attachment_129635" align="aligncenter" width="300" caption="Sambutan ketua umum Pamor Raya"][/caption] Sambutan ketiga adalah dari Ketua Alumni Pamor Raya, Kang Ibenk. [caption id="attachment_129636" align="aligncenter" width="300" caption="Sambutan ketua alumni Pamor Raya"][/caption] Acara dilanjutkan dengan Diskusi Panel Terarah (Focus Group Discussion) yang mengusung tema "REVITALISASI BUDAYA SUNDA (BOGOR) DI ERA GLOBALISASI” (Upaya Meraih Prestasi Menjunjung Tinggi Budi Pekerti) yang di pandu oleh Kang Ipunk dan dengan narasumber Aki Haji Djatnika dari Yayasan Bambu Indonesia selaku tuan rumah halal bi halal. Dalam diskusi panel ini dijelaskan oleh Aki Haji tentang segala macam budaya Sunda terutama budaya Bogor yang sebagian besarnya belum kami tahu. Dari banyaknya ketidak tahuan ini jadi muncul kekhawatiran akan budaya kita sendiri, banyak anak muda yang tidak tahu tentang budaya daerahnya sendiri bahkan anak muda yang tahu tentang budayanya banyak yang tidak peduli dan tidak tertarik untuk melestarikannya. Dari sini muncul kekhawatiran akan semakin berkurangnya perkembangan budaya itu sendiri, bahkan mungkin menghilangnya kebudayaan suatu daerah. Anak muda berlomba-lomba untuk menjadi modern dan meninggalkan budaya tradisional yang mereka anggap kuno, tapi bahkan untuk menjadi modern pun mereka belum "sampai". Jadi ketika tradisional ditinggalkan tapi modernitaspun belum bisa terjangkau jadi mereka berada pada tahap yang tidak jelas berada dimana. Budaya merupaka suatu pertahanan, jika kita tidak tahu budaya kita sendiri secara sadar atau tidak maka kita melemahkan negara kita sendiri. Banyak hal dalam kehidupan kita sehari-hari yang merupakan budaya warisan leluhur, tapi tanpa atau dengan kita sadari banyak budaya yang mulai luntur dari kehidupan sehari-hari kita. Suku Sunda terutama Bogor sangat kaya akan budaya, dari mulai tarian,musik,bentuk model suhunan (atap) rumah yang berjumlah lebih dari 70 macam,anyaman bambu yang berjumlah 1511 macam,seni bela diri dan lain-lain. Aki Haji menjelaskan ada lima budaya Sunda yang harus kita pertahankan 1. Budaya Pencak, melambangkan martabat orang Sunda, jadi kita sebagai orang sunda harus memiliki martabat, tidak boleh takut kepada siapapun kecuali kepada Sang Pecipta. 2. Budaya Awi, dalam hidup kita harus seperti bambu, bambu itu setiap bagiannya memiliki kegunaan, dengan demikian kita harus berguna bagi lingkungan sekitar kita. 3. Budaya Pelakan, back to nature, go green, save our planet banyak menjadi semboyan saat ini. Budaya Sunda juga mengajarkan kita untuk mencintai lingkungan dan hidup sehat dengan memanfaatkan dengan apa yang ada di alam. 4. Budaya Kecapi, musik sebagai alat komunikasi kita, alat komunikasi yang "melemahkan hati dan tidak anarkis". Kecapi sebagai alat musik khas sunda juga memiliki filsafahnya sendiri yang berkaitan erat dengan agama Islam. 5. Budaya Ngadongeng, bercerita kepada anak-anak akan sangat membekas dalam ingatan, apalagi jika yang diceritakan merupakan cerita dengan pesan-pesan yang bermanfaat. Seperti cerita Kabayan yang tentunya pernah kita dengar, dibalik kebodohan si Kabayan banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah tersebut. Diskusi tentang budaya ini sangatlah menarik, tapi waktu yang terbatas menyebabkan cerita ini harus diakhiri pada waktu sholat zuhur. Selepas sholat zuhur dan makan siang acara kembali dilanjutkan. Acara siang itu adalah hiburan Sunda yaitu seni bela diri Pencak Silat dari Kibar Karuhun - Cimande. Ada 5 orang yang memperagakan jurus-jurus pencak silat Cimande secara bergantian. Ketua umum Pamor Raya juga sempat memperagakan beberapa jurus. Setelah peragaan pencak silat yang sangat menghibur lalu kami diberi penjelasan tentang pencak silat itu sendiri oleh Aki Haji Djatnika. Ternyata pencak silat memiliki makna dan filsafah yang sangat dalam. Kebanyakan dari kami bisa berbahasa Sunda, tapi hanya sedikit yang bisa berbahasa Sunda yang halus. Selama penjelasan Aki Haji menjelaskan dengan sangat gamblang dengan menggunakan Bahasa Sunda halus, tapi Alhamdulillah kami bisa menangkap inti dari penjelasan beliau. Sebagai ucapan terimakasih Pamor Raya memberikan plakat kepada nara sumber dan pengisi acara. [caption id="attachment_129690" align="aligncenter" width="300" caption="Plakat untuk Aki Haji Djatnika diberikan oleh Kang Ibenk"][/caption] [caption id="attachment_129691" align="aligncenter" width="300" caption="Plakat untuk Kibar Karuhun diberikan oleh Kang Ilmi"][/caption] Akhirnya pada jam 3 sore acara diakhiri dengan pembacaan doa oleh Kohar, mahasiswa FAI - UIN Sunan Kalijaga dan kemudian dilanjutkan dengan bersalam-salaman. Alhamdulillah acara yang dihadiri oleh lebih kurang 50 orang beserta tamu undangan ini bisa dibilang sukses, walaupun panitia belum bisa menghadirkan pejabat Pemerintahan Kabupaten dan Kota Bogor. Selamat kepada panitia Halal bi Halal Pamor Raya 2011 [caption id="attachment_129692" align="aligncenter" width="300" caption="Panitia beserta anggota Pamor Raya"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun