[caption id="attachment_122586" align="aligncenter" width="300" caption="google.com"][/caption]
Selamat datang bulan Ramadhan,
Alhamdulillah Allah masih kasih kesempatan kepadaku untuk kembali dapat menikmati dan menjaring pahala sebanyak-banyaknya di bulan yang penuh berkah ini.
Sudah dua kali puasa aku berada jauh dari keluarga,dua kali puasa aku harus bangun sahur terus jalan keluar kost dan mencari warung yang menyediakan makanan untuk berbuka puasa.
Berarti baru semester empat ya devi? wih masih imut-imut dong?
No-no-no tampang aku emang imut-imut tapi aku sudah jauh dari semester empat, dua kali puasa "sendiri" adalah karena adanya alasan-alasan tertentu yang terlalu panjang untuk diceritakan (mendramatisir)
Okay,berarti malam ini adalah malam pertama shalat sunat Tarawih. Kebetulan masjid tempat sholat tarawih tidak terlalu jauh dari tempatku kost. Pertama kami sholat isya berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan KULTUM, eits tunggu, kultumnya diawali dengan bahasa Jawa Kromo Inggil, wah aku tidak mengerti sama sekali, tapi untungnya cuma separuh, selanjutnya pakai bahasa Indonesia, karena jamaah kebanyakan adalah mahasiswa perantauan yang belum tentu mengerti bahasa Jawa. Tapi walaupun menggunakan bahasa iNdonesia tetap saja aku tidak mendengarkan karena sibuk dengan pikiranku sendiri (Astagfirullah)
Dan ternyata cukup banyak godaan yang menghadangku untuk sholat tarawih, dimulai dari awal berangkat hingga saat menjalankan sholat.
1. Tidak ada teman berangkat ke masjid
2. Lampu di jalan depan kost mati = gelap
3. Pas sholat eh ngantuk
4. Berisik anak-anak yang becanda
5. Mikirin mama papa yang untuk pertama kalinya puasa cuma berduaan di rumah
6. Mikirin mau bikin tulisan di Kompasiana
7. Mikirin nanti sahur warung makan deket kos buka atau tidak
8. Mikirn pacar yang sedang dalam perjalanan ke Jogja dan belum sampai juga (ealah...)
Dan karena godaan/gangguan/macam-macam diatas maka kesimpulannya adalah sholat tarawihku tidak khusuk. Lalu, gimana sih caranya supaya sholat itu bisa khusuk? Aku punya semangat untuk sholat, tapi kok sangat sulit berusaha untuk khusuk. Ingin rasanya memperbaiki kualitas dari ibadahku tapi aku belum benar-benar bisa. Semoga di bulan Ramadhan ini ibadahku bisa lebih berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H