Mohon tunggu...
Devi Juniarsih
Devi Juniarsih Mohon Tunggu... Lainnya - NO

#GoBlog

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bangun Kembali Semangat Karyawan dengan Outing Day di Eagle Hill Puncak

14 Oktober 2016   16:07 Diperbarui: 14 Oktober 2016   16:20 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instruktur : “Sekarang bikin kelompok 12 orang, 3 orang perempuan + 9 orang laki-laki. Satu, dua, tiga!”

Lalu kelompok yang sebelumnya berisi 8 orang pun berhamburan, tarik-tarikan, dorong-dorongan supaya bisa membuat kelompok sesuai instruksi. Aku? Lari kesana-kemari, dan berhenti ketika sadar 4 kelompok yang ada sudah diisi masing-masing 3 orang perempuan.

***

Hari Jum’at setelah makan siang sebagian karyawan bergegas menuju gerbang depan pabrik. Disana sudah menunggu 1 armada bus ukuran sedang yang sudah diisi beberapa orang dari departemen lain. 15 menit menunggu semua anggota berjumlah 49 orang siap berangkat menuju Puncak. Kami adalah sebagian dari karyawan di level staff yang diberi kesempatan oleh Perusahaan untuk outing ke Mega Mendung, Puncak. Sebagian lagi akan berangkat seminggu setelah kami.

Perjalanan menuju puncak cukup tersendat, maklum Jum’at sore, seperti minggu-minggu biasanya banyak orang yang menjadikan puncak sebagai destinasi untuk menghabiskan akhir pekan mereka. Jam 4 sore kami tiba di tempat tujuan, Eagle Hills, sebelumnya kami berpindah kendaraan dari mobil bus menjadi mobil Carry di depan gerbang Pusdiklat Polri, karena untuk menuju lokasi jalannya sempit, hanya bisa dilalui oleh mobil kecil dan jalannya juga cukup terjal.

Begitu tiba, kami dikumpulkan di aula kayu dan diberi waktu untuk sholat Ashar. Setelah selesai sholat kami berkumpul di lapangan, perkenalan dengan para instruktur, penjelasan jadwal hari itu. Sampai waktu hampir menjelang Maghrib, kami dibagi empat orang untuk menempati satu tenda. Yak, kami tidur di tenda. Tendanya sudah disediakan, ada lampu listrik, kasur dan sleeping bag jadi kami tinggal taruh barang saja. Aku satu tenda dengan teman-teman yang sudah dikenal, jadi tidak ada rikuh diawalnya.

outbond-jakarta.com
outbond-jakarta.com
Rencana pertama kami adalah mandi, yang syukurnya walaupun kami di puncak tapi dinginnya tidak begitu menusuk tulang, jadi mandi air dingin pun masih sanggup. Kamar mandi ada di dua lokasi, ada yang diatas perkemahan (di bawah aula kayu), ada juga yang di bawah perkemahan (di bawah café, iya ada café). Kami memilih untuk ke kamar mandi yang di bawah, ada 10 bilik dengan beberapa closet, lantainya keramik, lebih bagus dan bersih daripada kamar mandi di atas yang cuma ada 3 bilik. Setelah selesai sikat gigi, datang dua orang teman, tidak lama mereka teriak-teriak bilang kalau airnya kotor. Aku tadah airnya pakai tangan, ternyata keruh! Air campur tanah! Terlanjur basah lanjut mandi air campur tanah, pantas saja mata kelilipan.

eaglehill-outbond.com
eaglehill-outbond.com
Selesai sholat Maghrib, kami berkumpul di aula kapal, aula terbuka yang menurutku sih bentuknya tidak seperti kapal. Makan malam dengan lauk ikan mas bumbu kuning, lalap, sayur sop dan sambal. Lanjut sholat Isya, kemudian kami berkumpul di aula kayu. Instruktur kembali memberikan pengarahan, agar selama permainan kami bisa berkerja sama dan positif thinking, terutama karena selama permainan pastinya akan ada kontak fisik lawan jenis.

Permainan pertama instruktur meminta kami untuk membuat kelompok sesuai jumlah yang mereka sebutkan, diawali dengan 2 orang, masing-masing menggandeng teman di sebelahnya. Lalu bertambah menjadi 4 orang, 6 orang, 8 orang dan kemudian instruktur : “Sekarang bikin kelompok 12 orang, 3 orang perempuan + 9 orang laki-laki. Satu, dua, tiga!” Lalu kelompok yang sebelumnya berisi 8 orang pun berhamburan, tarik-tarikan, dorong-dorongan supaya bisa membuat kelompok sesuai instruksi. Aku? Lari kesana-kemari, dan berhenti ketika sadar 4 kelompok yang ada sudah diisi masing-masing 3 orang perempuan.

Karena itulah aku menyadari kalau kami berjumlah 49 orang, dengan 13 orang perempuan dan 36 laki-laki. Awal permainan instruktur berpesan : “Jangan janjian, nanti sakit hati”, maksudnya tidak perlu buat janji dengan teman-teman disebelah untuk pembuatan kelompok nanti, karena nanti akan ada  penghianatan, iya penghianatan. Ketika jumlah kelompok makin besar, ada saja orang yang akan memisahkan diri, mencari kelompok lain agar pas jumlahnya, atau bahkan memisahkan teman lain yang sedang bergandeng tangan dengan temannya agar masuk kelompok kita, dan kejamnya ada juga yang mendorong teman sendiri agar jumlah anggota di kelompoknya tepat. Tapi, permainan ini bukan tentang jago-jagoan nikung ya. Akhirnya aku masuk ke salah satu kelompok terdekat, dan istruktur mengumumkan kalau kelompok ini adalah kelompok kami sampai acara selesai besoknya.

Kelompok sudah dibentuk, lalu kami diminta untuk membuat nama kelompok dan yel. Agar nama sedikit merepresentasikan produk perusahaan, nama kelompok kami adalah Green Snake, tapi seingatku sih nama produk adanya worm dan phyton. Deal namanya. Lanjut membuat yel, kami pakai nada lagu “Ayo kawan kita bekerja, menanam jagung di kebun kita”, yang liriknya diubah. Show time! Setelah semua kelompok menampilkan yel-nya, kami mendapat juara 3, hore! (flat).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun