[caption caption="Maap berantakan :D"]
Kita istirahat, beres-beres ransel, dan mandi. Si adik mah ketemu kasur langsung tidur. Setelah ashar kita lanjut main ke Museum Angkut, wohooo, perjalanan dari hotel sekitar 15 menit. Nah, tadi kan kita makan bakso sekitar jam 10, ngga makan siang, jadi sekarang laper. Sampai di Museum Angkut yang pertama kita cari adalah pasar apung, tempat jualan makanan. Pasar apung ini tujuan pelancong kelaparan yang capek habis main-main di Museum Angkut. Di sana banyak yang jualan makanan ringan, makanan berat, oleh-oleh makanan, asesoris, baju,tote bag, dan macem-macem. Setelah muter-muter, kita menjatuhkan pilihan ke nasi liwet solo (sekitar 15k)
Setelah makan kita beli tiket masuk Museum Angkut (80k/orang), tiket masuknya berbentuk stiker yang dijadikan gelang. Di ruangan pertama kita disambut sama mobil-mobil jadul buatan Eropa (kayaknya), motor, sepeda, sampai gerobak. Lanjut ke lantai 2 masih ada kendaraan dari berbagai jaman sampai kapal Titanic, dari sana kita keluar, ada tempat main mobilan, habis itu kita lanjut turun lagi ke Batavia di masa lampau, terus susurin jalannya Abbey Road, Gangster Town, jalanan Eropa, Eiffel Tower yang lampunya warna-warni, ketemu Ratu Inggris dan banyak lainnya yang sebetulnya aku lupa satu per satu. Pokoknya dari gerobak yang ditarik kerbau sampai limosin yang panjangnya banget itu, semua ada. Oh iya, di sini juga ada simulator pesawat terbang yang entah di dalamnya ngapain aja, karena masuknya harus bayar juga.
[caption caption="(Numpang nampang) Nah, di belakang gunung apa tuh?"]
[caption caption="Mobil klasik"]
[caption caption="Museum Angkut di-iklanin di di Inggris"]
[caption caption="Mobil apa? Ngga tau."]
[caption caption="Nongkrong di pinggir penjara"]
[caption caption="Gengges eh Gangster Town"]
Jam 6.30 kita keluar dari Museum Angkut, sholat, lalu keliling lihat-lihat souvenir. Tempat souvenir ini di Pasar Apung, kalau mau beli oleh-oleh di sini lumayan harganya. Setelah itu kita lanjut muter-muter naik motor pinjaman, ceritanya kita mau cari penginapan untuk besok dan cari makan malam. Pas di jalan kita lihat toko oleh-oleh besar, akhirnya kita mampir dan belanja-belanja sebentar. Tokonya lengkap, dari mulai makanan sampai asesoris khas Batu dan Malang.
Balik ke tujuan yaitu alun-alun Batu, disana banyak makanan kaki lima. Tapi pertama kita mau cari penginapan dulu, pokoknya yang ngga terlalu jauh dari tengah kota Batu, supaya nyaman kalau pulang larut, yang sayangnya ngga juga ketemu walaupun udah pake nyasar. Batu di malam hari itu dingin, banget, jadi makin lapar akhirnya kita lanjut makan di Pasar Parkiran dekat Museum Angkut, tempat ini eye catching banget, dari jauh aja kelihatan, banyak lampu warna-warninya. Banyak sekali yang jualan makanan, dari tenda-tenda sampai food truck. Pilihanku sate ayam yang rasanya ngga kemana-mana (kalau ngga salah 15k), kalau adikku ayam bakar (sekitar 20k), makanan di sini harganya lumayan ya, padahal di daerah wisata.