KKN UMD: Mahasiswa KKN UNEJ Membangun Desa Melakukan Survei dengan Kuesioner di Desa Pager Kecamatan Purwosari

Pasuruan---KKN atau biasa disebut Kuliah Kerja Nyata adalah sebuah kegiatan mahasiswa yang berkaitan dengan pengamalan Tridharma perguruan tinggi yaitu di pengabdian. Universitas Jember kembali mengadakan program KKN secara offline setelah sempat vakum dan digantikan KKN Back to Village atau KKN online di desa asal. KKN UNEJ Periode ini masuk didalam Periode II Tahun 2021/2022. Mahasiswa disebar di 5 Kabupaten yaitu Jember, Bondowoso, Situbondo, Luamajang, dan Pasuruan. 

Didalam Kabupaten Pasuruan terdapat 4 kelompok yang tersebar di 3 kecamatan. Salah satunya Kecamatan Purwosari terdapat 2 kelompok yaitu Desa Pager dan Desa Sumbersuko. Kecamatan Purwosari memiliki Dosen Pembimbing Lapang yaitu Bagus Dwi Cahyono, SST.,M.Kes yang akan berkunjung berkala di pos-pos yang telah ditentukan oleh mahasiswa KKN yang dibimbing.

Desa Pager merupakan desa yang terletak di Kecamatan Purwosari, sebuah daerah Kabupaten Pasuruan yang hampir dekat dengan Lawang. Desa Pager memiliki wilayah kurang lebih 322 hektar dan terletak di lereng kaki Gunung Arjuno. Desa Pager saat ini dipimpin oleh Bapak Durajak. Warga Desa Pager mayoritas memiliki mata pencarian petani dan buruh pabrik. Desa Pager  memiliki 7 dusun diantara lain: Pager Lor, Pager Kulon, Pager Wetan, Baos Lor, Baos Kidul, Botoan, Baran. 7 Dusun ini memiliki 23 RT dan 20 RW.

Desa Pager memiliki aliran sungai yang cukup deras dan mengelilingi desa, air yang didapat warga berasal dari sumber mata air yang ada. Namun, tidak berhenti disitu, adanya aliran sungai itu menimbulkan permasalahan. Setelah melakukan survey bersama Bapak Kades di hari Kamis (21/7) beberapa warga masih melakukan open defecation atau dengan bahasa awam membuang kotoran buang air besar di sungai. Hal itu merupakan langkah atau sikap tidak baik dalam segi kesehatan. Sehingga persoalan ini perlu ditangani oleh pihak perangkat desa dan jajarannya. 

Selain dari permasalahan sanitasi, muncul permasalah stunting. Stunting ini diartikan bahwa bayi gagal tumbuh atau mengalami keterlambatan akibat gizi yang belum tercukupi. Permasalahan ketiga yaitu masih adanya pernikahan dini di Desa Pager ini.

Setelah adanya permasalahan yang timbul di atas, maka kami tidak bisa langsung menyimpulkan untuk memecahkan permasalahan yang ada secara keseluruhan. Sehingga mahasiswa kelompok 475 KKN UNEJ ini melakukan penyebaran kuisioner ke seluruh kepala dusun, sekretaris desa dan ibu sekretaris desa yang menaungi ibu PKK. 

Hasil dari kuisioner ini mencetuskan sebuah permasalahan yang prioritas yaitu sanitasi. Hal ini muncul dengan berbagai alasan mendasar yang sebagian besarnya adalah demi keberlanjutan kesehatan warga sekaligus merealisasikan program pemerintah Kabupaten Pasuruan yaitu AGAWE(Ayo Podo Gawe WC). 

Selanjutnya adalah stunting karena stunting ini merupakan hal yang penting untuk dipecahkan bersama. Alasan yang mendasar adalah kesehatan fisik dan pemenuhan gizi pada balita saat ini akan menentukan kualitas dirinya ke depan untuk kemajuan bangsa karena mereka yang nantinya akan menjadi penerus bangsa. Hasil warga menyatakan bahwa pernikahan dini hanya berskala kecil.

Hasil kuisioner yang telah disebar dijadikan sumber penentuan program kerja untuk mahasiswa KKN Kelompok 475. Sehingga kami menentukan program kerja yang yaitu sanitasi  dan stunting. Segala yang berkaitan dengan sanitasi dan stunting nantinya akan kelompok olah dengan matang sehingga diharapkan  nantinya dapat memiliki manfaat yang baik untuk warga. 

Pada tanggal (25/7) mahasiswa kelompok KKN 475 melakukan sosialisasi program kerja di Pendopo Balai Desa Pager yang dihadiri oleh perangkat desa dan jajarannya, seluruh kepala dusun, serta ibu sekretaris desa sebagai perwakilan PKK. Dari hasil pemaparan yang telah disampaikan beberapa peserta sosialisasi memberikan kritik yang dan saran yang membangun untuk kebaikan dari program kerja mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 475.