Kalian pernah nggak sih ngerasa jadi "red flag" dalam lingkaran pertemanan sendiri? Aku pernah, dan itu bukan fase yang nyaman sama sekali.
Setiap kali habis ketemu teman-teman, bukannya senang atau termotivasi, aku malah makin ngerasa kecil, insecure, dan tanpa sadar malah jadi nyakitin mereka lewat omongan atau sikap yang nggak tepat. Sampai akhirnya aku mutusin buat ngejauh dulu... bukan karena benci, tapi karena pengen memperbaiki diri.
Sekarang aku mulai bertanya-tanya: "Kalau aku balik lagi ke pertemanan itu, mereka masih mau nerima aku nggak, ya?" Nah, menurut pengalaman aku, ada beberapa poin penting yang bisa dipikirin kalau kamu lagi di fase yang sama.
1. Jeda itu Bukan Berarti Menghilang Selamanya
Waktu aku mutusin buat cut off dulu, aku jujur ngerasa bersalah. Tapi aku sadar, kalau aku terus-terusan stay di situasi yang bikin aku makin down dan tanpa sadar ngerusak hubungan, itu malah lebih nggak sehat.
Ngejauh sementara itu bukan berarti aku ninggalin mereka. Aku nggak mau hubungan itu jadi makin rusak gara-gara aku yang belum siap. Kadang, kita butuh ruang buat belajar sayang sama diri sendiri dulu sebelum bisa benar-benar hadir buat orang lain.
2. Insecurity Bisa Mengubah Kita Jadi Orang Lain
Aku sadar banget, rasa insecure yang terus-menerus bisa ngeubah aku jadi versi diri yang bahkan aku sendiri nggak kenal. Aku jadi nyinyir, jadi defensif, dan malah kadang nyakitin teman yang sebenarnya cuma pengen bantu.
Di titik itu aku sadar, ini bukan aku. Dan satu-satunya jalan buat nemuin diri aku lagi ya dengan istirahat dulu dari keramaian, dari pertemanan, dan fokus memperbaiki luka-luka di dalam diri sendiri.
3. Balik Lagi? Mungkin Bisa, Tapi Harus Siap Nerima Apapun
Setelah merasa cukup sembuh dan lebih tenang, pasti muncul keinginan buat balik lagi, menjalin hubungan yang dulu pernah dekat. Tapi aku belajar, ketika kita kembali, kita harus siap nerima kalau semuanya mungkin nggak akan sama lagi.
Ada kemungkinan mereka udah punya dinamika baru, udah punya batasan baru. Dan itu wajar. Kalau mereka masih terbuka, itu anugerah. Kalau nggak, itu juga bukan salah siapa-siapa. Yang penting, kita udah berusaha kembali dengan versi terbaik dari diri kita.
***