Petualangan Sherina 2 itu vibes filmnya ceria dan konfliknya juga tidak memicu migrain. Namun di beberapa bagian, yang bahkan vibesnya nggak sedih, tiba-tiba aja air mata bisa mengalir.
Emang sebagus itu film yang satu ini. kita bisa dibuat sangat terharu sampai tidak sadar tiba-tiba udah nangis.
Kalau dibilang filmnya sedih juga enggak begitu. Hanya saja, nuansanya memang pas banget buat nangis.
Kok bisa gitu? Berikut tiga alasan utamanya:
1. Relate dan Bikin Berharap
Saat menonton Petualangan Sherina 2 kita akan menamukan banyak hal yang relate dengan kehidupan kita. Hal-hal sederhana yang membuat kita merasa sangat dekat dengan jalan cerita film ini.
Diantaranya seperti bagaimana perasaan kecewa Sherina saat tugas liputannya ke Swiss dibatalkan dan diganti ke hutan Sumatra. Karena sudah prepare maksimal untuk ke Swiss, tentu saja Sherina kecewa dengan keputusan atasannya.
Namun selalu ada hal baik yang bisa diambil dari sebuah kekecewaan dan kegagalan untuk melakukan sesuatu. Di hutan Sumatra, Sherina justru mendapatkan liputan terbaiknya tentag Orang utan. Dia bahkan bisa bertemu kembali dengan Sadam, sahatbat masa kecilnya.
2. Casting Real Setelah Sherina dan Derby Tumbuh Dewasa
Petualangan Sherina 2 butuh waktu 23 tahun untuk rilis season keduanya pada 28 September lalu. Waktu yang sangat panjang namun penonton Petualangan Sherina 1 masih sangat antusias dengan kelanjutannya.