Perasaan takut tambah dewasa pasti terasa jika kita memasuki usia harus mengemban tanggung jawab. Baik tanggung jawab untuk diri kita sendiri maupun orang atau lingkungan sekitar kita.
Nyatanya, menjadi dewasa memang bukan hanya perkara bertambah usia. Tidak hanya sekedar tambah pengalaman karena dalam prosesnya kita melalui banyak hal.
Menjadi dewasa memang tidak mudah. Namun aku sama sekali tidak berimajinasi untuk kembali menjadi anak-anak.Â
Karena secara keseluruhan, aku suka waktu saat aku telah beranjak dewasa. Aku merasa bebas dan bisa mengambil keputusan sendiri terhadap hidupku.
Menjadi Dewasa, Ini Kekhawatiranku!
Meski merasa bahagia dengan situasi dewasa, bukan berarti aku bebas dari segala kekhawatiran. Sebagai manusia pada umumnya, tentu aku memiliki perasaan tersebut. Berikut tiga kekhawatiran yang paling menghantuiku belakangan ini:
1. Takut tidak memiliki kemandirian finansial
Saya sangat menentang pendapat yang mneyatakan bahwa uang bukan segalanya. Jika mempertimbangkan porsi semua aspek penting, uang memang bisa listnya bisa dimundurkan. Namun secara keseluruhan, uang merupakan kebutuhan yang mendominasi.
Karenanya, kemandirian finansial merupakan salah satu tujuan saya saat ini. setidaknya saya harus mencapai kemandirian finansial sebelum menikah. Jadi saat menikah, saya sudah selesa dengan diri saya sehingga bisa fokus melakukan kehidupan pernikahan.
Disinilah kemudian saya khawatir tentang bagaimana harapan ini saya wujudkan. Berusaha? Tentu saja sejauh ini saya sangat berusaha. Namun ketakutan terkait hasil akhir bukan sesuatu yang mudah saya enyahkan.
2. Takut kehilangan good relation
Sebagai makhuk sosial, tentu saya sangat menyadari bahwa hubungan sesama manusia sangat penting. Namun sayangnya, sejauh ini saya memiliki riwayat hubungan antarmanusia yang tidak bisa dibilang baik.
Poin ini bukan karena saya menjadi orang jahat atau sejenisnya. Hanya saja saya merasa terlalu introvert untuk menjaga suatu hubungan.