Ancaman terhadap putra mahkota semakin kuat karena dia menderita penyakit hyeolheogwol. Dalam istilah kedokteran modern, penyakit ini disebut hemofilia. Jika terluka, maka darah akan sukar berjhenti. Putra mahkotajuga sering pingsan.
Jika penyakit putra mahkota semakin parah dan diketahui banyak orang, maka dia bisa dilengserkan. Bagaimanapun banyak kandidat lain yang bisa menggantikan posisi putra mahkota, utamanya anak-anak selir.
Bahkan meski putra mahkota dalam keadaan baik, orang-orang yang berambisi bisa menghalalkan segala cara untuk menggulingkannya. Di istana, perebutan kekuasaan memang selicik itu. Karena itulah ratu harus ekstra dalam melindungi anak-anaknya.
3. Anak-anak ratu yang 'bermasalah'
Ratu Im Hywa yeong memiliki 5 anak yang semuanya adalah laki-laki. Dari kelima anak ini, hanya anak pertama yang dididik menjadi putra mahkota. Aturan ini juga sebagai antisipasi agar adik-adiknya tidak berebut tahta kakaknya.
Putra mahkota menjadi anak ratu yang paling cerdas dan selalu membuat para gurunya terpukau. Sayangnya, keempat anak ratu yang lain tidak secemerlang putra mahkota.
Anak-anak ratu seringkali telat saat jam pelajaran dimulai. Beberapa bahkan harus dibangunkan oleh ratu agar tidak terlambat. Pangeran Agung Gyeseong bahkan suka secara diam-diam berdandan sebagai wanita.
Intinya adalah, keempat anak ratu bermasalah dan dicap sebagai 'berandal'. Namun aslinya mereka hanya anak-anak polos yang harus hidup dalam kultur istana yang keras. Mereka yang tidak berambisi akan tahta dipaksa bertahan dalam gempuran masalah yang mengancam nyawa mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H