Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Lainnya - Long life hallucinations

✨

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

3 Konflik Central dalam Drama "Under The Queen's Umberella"

29 Oktober 2022   13:06 Diperbarui: 29 Oktober 2022   13:20 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/p/CkCeivrPOQl/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Ancaman terhadap putra mahkota semakin kuat karena dia menderita penyakit hyeolheogwol. Dalam istilah kedokteran modern, penyakit ini disebut hemofilia. Jika terluka, maka darah akan sukar berjhenti. Putra mahkotajuga sering pingsan.

Jika penyakit putra mahkota semakin parah dan diketahui banyak orang, maka dia bisa dilengserkan. Bagaimanapun banyak kandidat lain yang bisa menggantikan posisi putra mahkota, utamanya anak-anak selir.

Bahkan meski putra mahkota dalam keadaan baik, orang-orang yang berambisi bisa menghalalkan segala cara untuk menggulingkannya. Di istana, perebutan kekuasaan memang selicik itu. Karena itulah ratu harus ekstra dalam melindungi anak-anaknya.

3. Anak-anak ratu yang 'bermasalah'

Ratu Im Hywa yeong memiliki 5 anak yang semuanya adalah laki-laki. Dari kelima anak ini, hanya anak pertama yang dididik menjadi putra mahkota. Aturan ini juga sebagai antisipasi agar adik-adiknya tidak berebut tahta kakaknya.

Putra mahkota menjadi anak ratu yang paling cerdas dan selalu membuat para gurunya terpukau. Sayangnya, keempat anak ratu yang lain tidak secemerlang putra mahkota.

Anak-anak ratu seringkali telat saat jam pelajaran dimulai. Beberapa bahkan harus dibangunkan oleh ratu agar tidak terlambat. Pangeran Agung Gyeseong bahkan suka secara diam-diam berdandan sebagai wanita.

Intinya adalah, keempat anak ratu bermasalah dan dicap sebagai 'berandal'. Namun aslinya mereka hanya anak-anak polos yang harus hidup dalam kultur istana yang keras. Mereka yang tidak berambisi akan tahta dipaksa bertahan dalam gempuran masalah yang mengancam nyawa mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun