Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Lainnya - Long life hallucinations

✨

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Akhir Tragis dari Real Villain Drama Little Women

10 Oktober 2022   13:02 Diperbarui: 10 Oktober 2022   13:05 1997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu Sang a adalah gadis remaja yang sedang butuh-butuhnya sosok ibu. Maka Sang a memohon agar ibunya meninggalkan ruangan tersebut.

Lalu tanpa sengaja Sang a mendorong ibunya dengan kepala terantuk keras ujung meja. Dalam keadaan sekarat, ibunya menyuruh Sang a pergi dan menganggap tidak terjadi apa-apa.

Jadi Sang a sama sekali tidak bermaksud untuk membunuh ibunya. Sang a bahkan merasa jiwanya mati sejak kejadian ibunya meninggal. Karenanya Sang a melakukan pembunuhan kamar tertutup untuk memuaskan rasa penyeslannya. Sang a berharap bisa mengulang moment sesaat sebelum ibunya meninggal.

3. Alasan mengapa Sang a tidak bisa memimpin komunitas Jeongran

Jenderal Won, ayah Won Sang a adalah perintis komunitas Jeongran. Selama itu juga jenderal Won yang memimpin komunitas tersebut. Saat jenderal Won koma, Park Jae sang yang mengambil alih pimpinan komunitas tersebut.

Pertanyaannya adalah, mengapa jenderal Won tidak langsung menunjuk anaknya untuk menjadi pemimpin komunitas?

Alasannya terungkap saat pak Jang mengatakannya secara langsung kepada Sang a. Pak Jang mengatakan bahwa Sang a adalah wanita gila yang hanya mementingkan dirinya sendiri.

Sang a membunuh orang bukan untuk kepentingan komunitas Jeongran, melainkan kepuasan pribadinya. Sang a jug tidak siap mati untuk nama baik komunitas. Karenanya Sang a tidak bisa menjadi pemimpin Jeongran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun