Mengapa Introvert Tidak Bisa Mengakhiri Hubungan dengan Baik-Baik?

Tulisan ini sebenarnya adalah sebuah keresahan pribadi. Pertanyaan 'mengapa' selalu berputar-putar namun tidak berhenti disuatu pencerahan tertentu.

Aslinya semua orang juga punya keresahan masing-masing. Jadi tidak adil rasanya untuk mengatakan sesuatu terasa tidak adil. Karenanya, mari kita sebut sebagai sebuah pertanyaan.

Pertanyaan pasti punya jawaban. Entah itu jawaban yang jelas, tidak pasti, atau yang hanya samar-samar.

Jadi pertanyaannya adalah 'mengapa orang introvert tidak bisa mengakhiri suatu hubungan dengan baik?'. Pertanyaan ini secara khusus berasal dari perspeftif introvert.

Hubungan di sini bukan hanya merujuk pada hubungan asmara, namun semua jenis hubungan. Mulai dari hubungan pertemanan hingga hubungan permasyarakatan.

Dari pertanyaan tadi, saya menyimpulkan 5 poin yang mungkin menjadi penyebabnya. Berikut mari kita bahas satu-persatu :

1. Bisa jadi hanya perasaan pribadi saja

Soal tidak bisa mengakhiri hubungan dengan baik, terkadang saya berfikir hanya sebuah bentu perasaan pribadi. Hal ini bisa berakar dari perasaan tidak enakan. Jadi akan merasa bersalah meski aslinya biasa saja.

Dalam pikiran, rasanya sebuah hubungan berakhir dengan buruk. Namun dalam kacamata orang lain, orang yang terkait dalam hubungan, tidak jadi masalah.

Namun terkadang perasaan pribadi bisa jadi benar. Seperti sebuah kepekaan terhadap suatu keadaan. Dari sinilah ditarik kesimpulan bahwa introvert tidak bisa mengakhiri hubungan dengan baik.

2. Introvert sulit mengungkapkan apa yang dirasakan

Selanjutnya ada sebuah problem bahwa introvert sulit mengungkapkan apa yang dirasakan. Hal ini bisa disebabkan oleh dua hal. Yang pertama adalah nggak enakan dan kedua tidak percaya diri untuk mengungkapkan.

Dalam hal ini terkadang tidak bisa dipaksakan. Bahkan parahnya, penjelasan terbaik hanya bisa tertahan dan menyebabkan kesalahpahaman.

Dari sini juga bisa menjadi muasal akhir hubungan yang buruk. Istilahnya adalah miskomunikasi. Hal-hal yang tidak terjelaskan dengan baik memang bisa memperburuk keadaan.

3. Introvert mudah down karena ucapan orang lain

Sebenarnya semua orang, baik yang introvert maupun ekstrovert, berpotensi down saat sudah dihadapkan dengan perkataan menyakitkan dari orang lain. Terkadang orang memang sulit memfilter ucapannya, utamanya saat sedang marah.

Poinnya adalah bahwa introvert sulit untuk membalas ucapan buruk orang lain. Bahkan sebelum mengucapkan serangan balik, mentalnya sudah down dulu. Karenanya kemarahan hanya bisa tertahan dan lama-lama menjadi dendam.

Karena terlalu banyak memendam, maka kebencian terkadang menjadi menumpuk. Saat tiba waktu berpisah, maka kebanyakan penyebabnya adalah sudah tidak sanggup menanggung rasa sakit yang bertumpuk. Alhasil berpisahnya tidak dalam kondisi hati yang baik-baik saja.

4. Terjebak dengan pemikiran sendiri

Beradu argumen dengan diri sendiri itu menyenangkan bagi introvert. Bahkan hal ini bisa berlangsung dalam waktu yang lama seolah berdebat dengan orang sungguhan.

Maka introvert juga akan beradu dengan dirinya sendiri saat suatu hubungan berakhir. Terkadang bawaannya ingin menyalahkan diri sendiri terus. Banyak sekali detail kesalahan diri sendiri yang dimunculkan. Karenanya jadi terkesan diri sendiri yang membuat hubungan berakhir dengan buruk.

5. Selalu merasa dibenci orang lain

Bagi introvert, mengasing dan menyendiri adalah hal yang menyenangkan. Namun terlalu lama menyendiri membuat terasing dari pergaulan. Mau gabung tapi rasanya sulit menyeimbangkan diri dengan arus komunikasi.

Akhirnya yang ada pikiran menjadi negatif thinking. Merasa seolah sedang dibenci orang-orang sekitar. Padahal bisa jadi aslinya orang lain juga biasa saja.

***

Demikian 5 hal yang mungkin menjadi penyebab mengapa introvert tidak bisa mengakhiri hubungan dengan baik. Mungkin karena pikiran terlalu disibukkan dengan bagaimana pendapat orang lain. Jadi diri sendiri sampai lupa kalau harus berpositif thinking.