Surga santri saat keluar dari pondok
Pesantren memiliki aturan yang tentu saja memberi batasan terhadap santrinya. Salah satunya seperti larangan membawa ponsel saat di pesantren. Hal ini secara otomatis membatasi santri dalam interaksi dunia maya.
Juga ada aturan yang tidak membebaskan santri keluar pondok. Kalaupun boleh keluar, hanya pada hari-hari khusus dan itupun jam serta lokasi yang dituju sangat terbatas. Jadi tidak akan ada istilah santri keluar untuk jalan-jalan ke tempat wisata atau sekedar hang out.
Dan dari sederet larangan yang ditetapkan, sudah pasti membuat santri menumpuk keinginan. Hal ini adalah sebuah kewajaran, karena pada dasarnya setiap manusia pasti memiliki keinginan.
Sebagai contoh saya punya pengalaman terkait ponsel. Dulu ketika pertama kali masuk pesantern, saya masih sangat asing dengan ponsel. Asing dalam artian saya belum memilikinya dan bahkan belum pernah bersentuhan dengan jaringan internet.
Bertahun-tahun di pondok saya mendengar dan mengamati bahwa perkembangan ponsel dan internet sudah semakin terdepan. Saat itu saya paling penasaran dengan yang disebut Whatsapp. Karena yang saya ketahui hanya sebatas SMS dan telepon saja.
Kemudian saat lulus saya benar-benar maraton terkait ponsel dan internet. Dari sini saya paham mengapa berkirim pesan melalui SMS sudah tidak ramai lagi. "Oh ternyata ada whatsapp yang mempermudah segalanya.
Demikian dan masih banyak kasus lain. Istilahnya bukan balas dendam, santri hanya ingin mengejar ketertinggalan mereka akan apa yang terlewat.
Apakah semakin dalam berenang semakin lupa daratan ?
Fakta lapangan menyatakan tidak semua santri membawa gaya hidup positif pesantren pada kehidupannya di dunia luar. Saya punya teman yang bukan anak pesantren tapi dia juga dapat menjaga diri dengan baik. Dalam artian dia sangat memperhatikan mana yang boleh dan mana yang menjadi larangan.
Jadi bagaimana santri saat keluar dai pondok ? Kembali pada konsep bahwa setiap orang punya warna yang berbeda dalam hidupnya. Warna-warni ini menjadikan setidaknya ada tiga jenis masa depan santri saat lulus dari pesantren, yaitu :