Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Lainnya - Long life hallucinations

✨

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

4 Momen Tersedih dalam Hometown Cha Cha Cha Episode 15

17 Oktober 2021   19:00 Diperbarui: 17 Oktober 2021   20:13 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gimana nih yang sudah nonton hometown Cha Cha Cha episode 15 ? Episode ini sangat mengandung bawang bukan ? Penyampaian emosi dalam drama sangat dalam menyusup ke hati penonton. Ditambah dengan akting para pemainnya yang luar biasa.

Konflik-konflik yang selama ini mengganjal terselesaikan dengan tuntas di episode ini. Hanya saja pemenang lotre di toko kelontong Bora masih belum terjawab. Siapakah kira-kira ?

Sembari menebak siapa pemenang lotrenya, mari kita bahas poin-poin menyedihkan dalam Hometown Cha Cha Cha episode 15. Berikut selengkapnya :

1. Kenangan Hong Banjang tentang Park Jeong U

Karena dalam episode 15 ini flashback masa lalu Hong Banjang secara keseluruhan, maka kenangan mengenai Park Jeong u juga diminculkan semuanya.

Park Jeong u adalah senior Hong Banjang di universitas. Mereka menjadi teman sekamar dan dekat layaknya kakak beradik. Jeong u selalu peduli dengan Hong Banjang dalam kondisi apapun.

Meninggalnya Jeong u bahkan karena membantu Hong Banjang. Saat itu dalam keadaan lelah dan kacau Hong Banjang akan menemui pak Kim yang mencoba bunuh diri. Karena Hong Banjang tidak dalam keadaan yang baik untuk menyetir, Jeong u mengambil alih.

Dalam mobil selama perjalanan, Jeong u sangat berusaha untuk menenangkan Hong Banjang yang panik dan kacau. Fokus Jeong u dari menyetir terbagi pada Hong Banjang. Karena inilah akhirnya Jeong u lengah saat ada bahaya yang menanti perjalanan mereka. Dan terjadilah kecelakaan yang menewaskan Jeong u tersebut.

Park Jeong u tewas seketika. Hong Banjang kembali kehilangan orang yang dia sayangi tepat didepan matanya. Jelas Hong Banjang menjadi teramat sedih sekaligus merasa bersalah.

2. Curahan hati I jun

I jun adalah anak keluarga broken home yang orang tuanya bercerai beberapa tahun lalu. Dalam perceraian ini I jun tinggal dengan ibunya. Ayahnya sendiri masih satu desa sehingga mereka juga masih kerap bertemu.

Meskipun bercerai, orang tua I jun masih kerap merayakan hal-hal yang berkaitan dengan I jun bersama-sama. Seperti momen ulang tahun dan perayaan ketika I jun mendapatkan juara.

Menghadapi perceraian orang tuanya, I jun tampak dewasa dengan penerimaannya yang tidak banyak protes. I jun tetap menjadi anak yang baik dan berprestasi yang membuat kedua orang tuanya bangga.

Namun ternyata I jun hanya pandai menyimpan kesedihannya. Aslinya I jun sangat sedih ketika orang tuanya berpisah. Dia merindukan makan bersama dan sederet kebersamaan keluarga lainnya.

Di episode 15 I jun akhirnya mencurahkan isi hatinya ketika akhirnya kedua orang tuanya memutuskan untuk kembali bersama. I jun sampai tidak bisa berhenti menangis karena senang akhirnya dia bisa berkumpul dengan keluarga secara utuh.

3. Pertemuan Hong Banjang dengan Seon a

Seon a adalah istri dari Jeong u. Dahulu Seon a sangat membenci hong Banjang ketika Jeong u meninggal. Seon a bahkan sampai berkata sebaiknya Hong Banjang yang meninggal. Hong Banjang disalahkan atas kematian Jeong u.

Di episode 15, Seon a pergi ke Gongjin dengan putranya yang berumur sekitar 4 tahun, masih imut-imutnya. Banyak penonton yang mengira akan ada huru-hara antara Seon a dan Hong Banjang. Namun nyatanya pertemuan mereka menjadi momen yang sangat dramatis.

Seon a memberitahu anaknya, Ha Rang, bahwa Hong Banjang adalah pamannya. Seon a menyuruh anaknya memberanikan diri untuk menyapa Hong Banjang.

Seon a sudah tidak membenci Hong Banjag. Waktu berlalu dan Seon a sudah bisa untuk memaafkan.

4. Meninggalnya nenek Gam ri

Siapa sangka nenek Gam ri akan mengemban plot twist sebagai momen sedih pamungkas dalam Hometown Cha Cha Cha episode 15.

Nenek Gam ri meninggal dengan damai dalam tidurnya. Sebelum tidur nenek Gam ri sempat bersyukur atas semua yang telah dia nikmati dalam indahnya desa Gongjin.

Meski belum sempat bertemu dengan anak dan cucunya, nenek Gam ri tampak pergi tanpa penyesalan. Dalam pelukan malam yang tenang nenek Gam ri tutup usia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun