Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Lainnya - Long life hallucinations

✨

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jangan Cemaskan, Mereka Akan Mendewasa

31 Mei 2021   17:40 Diperbarui: 31 Mei 2021   18:08 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: growmediasite.wordpress.com/

Aku tau anak-anak tidak suka dicemaskan saat mereka pergi dimasanya mendewasa, aku juga merasakannya dulu. Ketika aku pergi dari rumah, aku merasa bebas. Dan aku tidak ingin dicemaskan karena aku bahagia menjalainya. Dulu aku merasa orang tuaku terlalu lebay dengan keberatan-keberatannya. Betapa durhaka pikiranku dulu.

Aku memang belum menjadi orang tua. Umurku baru 20 tahun dan bahkan kuliahku belum lulus. Sekarang aku bisa membayangkan apa yang dirasakan orang tua yang ditinggal pergi anaknya, yang kumaksud disini bukan pergi ke akhirat, melainkan merantau. Mungkin memang merestui kepergian itu, namun ada perasaan kehilagan yang memberatkan.

Adikku berumur 17 tahun. Dia bahkan belum membuat KTP karena memang baru kemaren sampai di usia itu. Mungkin usia segitu memang sudah tergolong dewasa, tapi bagiku dia tetap adik kecilku. Mungkin kesalahanku yang selalu merasa perlu melindunginya, sehingga saat dia tumbuh dewasa aku sulit melepasnya mendewasa.

Tapi ngomong-ngomong dia bahkan baru duduk di kelas 1 SMK. Dulu aku umur segitu masih duduk manis di pondok, hidup tercukupi dengan kiriman uang tiap bulan. Harusnya dia masih menikmati masa-masa belajar dan bermain bukan ? Bukankah di usia segitu dia masih harus menjadi anak-anak yang kebutuhannya dicukupi. Aku berfikir apakah adil ketika kami menjalani masa mendewasa yang berbeda.

Aku sadar adikku memang sudah dewasa, tidak seharusnya aku terus merasa perlu melindunginya. Lagipula dia laki-laki dan pasti tumbuh lebih kuat dariku. Dan kembali pada apa yang kukatakan di awal, anak-anak tidak suka dicemaskan.

Kadang aku merasa terlalu lebay jika harus merasa demikian. Mungkin memang dasarnyan aku lebay dan suka berfikir berlebihan.

Tapi aku yang bukan orang tuanya saja meresa seresah ini, bagaimana dengan perasaan orangtuaku. Bahkan dulu ketika adikku pergi yang masih satu kota dan itupun dengan ayahku, ibuku sedemikian tidak rela. Dan sekarang adikku bahkan pergi lebih jauh lagi, entah kapan dia akan pulang dan tanpa ayahku.

Aku merasa dia seperti burung kecil yang akhirnya dibebaskan dari sangkar. Aku takut dia tersesat, aku takut pemburu-pemburu akan memangsanya diluar sana.

Pikiranku selalu bagaimanalah anak seusia itu akan menhadapi dunia yang begitu asing baginya, bagaimanalah anak yang kerap kumarahi itu menjaga dirinya. Akankah dia tetap aman ?

But once again, aku akan percaya dia mampu menjalani pilihannya. Aku akan merela jalan apapun yang dia pilih untuk kehidupannya. Meski baru 17 tahun, semoga masalah ini membuatnya mendewasa lebih baik. Dia memang bukan anak-anak lagi, benar bukan ?

Sekian terimakasih sudah membaca kelebay-an ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun