Sejak kemunculannya sekitar tahun 1960-an, drama korea terus berkembang hingga menjadi seperti sekarang ini. Drama populer yang kita nikmati saat ini sudah jauh berubah dari versi pendahulunya. Namun yang jelas, drakor kini hadir dengan segala aspek visualisasi yang memanjakan mata dan alur cerita yang kreatif.
Lewat drakor, Korea memang sukses mengeksplor banyak hal menarik dalam negerinya. Baik itu berupa budaya, kebiasaan, keindahan sudut-sudut kota serta spot-spot wisata yang keren.
Poin plusnya, kita tidak hanya mendapatkan romantisme saja kalau menonton drakor. Karena biasanya drakor juga menyisipkan banyak pengetahuan baru sesuai dengan tema dramanya. Misalnya drama genre sageuk akan menyuguhkan pengetahuan sejarah, drama tentang jurnalistik juga menyuguhkan pengetahuan jurnalistik, dan lain-lain.
Intinya banyak orang yang tertarik menonton drama korea bukan hanya karena romantismenya. Dan berikut beberapa alasannya :
1. Â Menjadi ruang belajar
Karena menonton seluruh episode drakor cukup memakan waktu, maka sebaiknya tidak menjadi tontonan asal lewat atau asal ada hiburan saja. Ada baiknya drakor juga menjadi ruang belajar untuk menimba ilmu. Bagi orang yang 'mendewakan' romantisme pun, drakor tetap menjadi ruang belajar yang menyenangkan. Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil disamping nangis babu dan ngehalu.
Cara menjadikan drakor sebagai ruang belajar seperti menonton dengan terjemahan bahasa asing atau membuat ulasan setelah menonton. Dengan menggunakan terjemahan asing dapat menambah kosakata baru. Sedangkan membuat ulasan membantu kita mengingat banyak detail penting. Ulasan juga tidak harus selalu soal alur drama, bisa juga mengulas tema, busana, lokasi syuting atau apapun yang didapatkan dari mononton drama tersebut.
2. Â Lokasi syuting yang cakep-cakep
Lokasi syuting drakor memang tidak pernah main-main. Spot-spot kerennya Korea pasti selalu ditampilkan, termasuk tempat-tempat wisata. Hal itu jugalah yang menjadikan wisata Korea banyak dikenal. Dan aura keindahan lokasi syuting beneran kerasa hingga visualnya membekas di ingatan.
3. Â Inspiratif