Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Long life hallucinations

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

English for Young Learners

19 Januari 2021   20:15 Diperbarui: 19 Januari 2021   20:24 1788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/

amideastegypt

1. Apa itu English for Yong Learners ?

            English for Young Learners atau biasa disingkat EYL adalah pengajaran bahasa inggris kepada anak usia dini. Anak usia dini yang dimaksud disini yaitu merujuk pada anak-anak mulai tahun pertama sekolah formal mereka (5-7 tahun) sampai sekitar usia 11-12. Atau bisa juga dikatakan mulai sekolah dasar hingga sekolah menengah.

2. Policy/ kebijakan EYL

            Di era globalisasi ini,pemerintah menyadari pentingnya bahasa inggris dan SDA yang memiliki keandalan komunikasi dalam bahasa inggris. Maka pemerintah memberikan kebijakan pembelajaran bahasa inggris sejak usia dini. Pemerintah telah menerbitkan undang-undang RI no.2 1988 tentang sistem pendidikan nasional. Kemudian diikuti dengan PP no.28 tahun 1990 tentang pengembangan sumber daya manusia

            Kemudian ada  tambahan kebijakan muatan lokal disekolah dasar, namanya kebijakan RI Depdikbud no 0487/14/1992 bab VIII yang menyatakan bahwa SD dapat menambah mata pelajaran dalam kurikulumnya, syaratnya tidak bertentangan dengan pendidikan nasional. Satu tahun berikutnya, dilanjutkan SK Kemendikbud 1993 yang isinya adalah dimungkinkannya bahasa inggris lebih dini sebagai mata pelajaran lokal.

            DIKNAS Jatim mengeluarkan SK pada tahun 1994 yang menyatakan bahwasanya bahasa inggris merupakan mata pelajaran muatan lokal wajib. Kemudian dengan adanya kebijakan ini banyak yang merespon positif sehingga dapat menerima kebijakan ini dengan tangan terbuka.

            Pada tahun 2005 dicantumkan regulasi 9 (PP RI)yang mencantumkan tentang standar nasional pendidikan Indonesia pada pasal 7 ayat 7.

            Selanjutnya PP Menteri no 22 23 Mei ahun 2006 mengenai muatan lokal. bahwasanya muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah yang materinya tidakdapat dikelompokkan secara umum. Pada tahun ini juga  munculPP Menteri tentang SKLSP (Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan), yang mana kompetensi lulusan bahasa inggris yaitu memahami 4 skill yaitu reading, writing listening dan speaking.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun