Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Lainnya - Long life hallucinations

✨

Selanjutnya

Tutup

Film

Berkaca pada Film "Imperfect"

24 Oktober 2020   10:00 Diperbarui: 24 Oktober 2020   10:08 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Imperfect adalah film bertema beauty previllege dan insecure. Dua tema yang tidak terpisahkan, karena dimana-mana beauty previllege selalu membawa insecure. Insecure sendiri tidak hanya berlaku untuk mereka yang tidak mendapatkan beauty previllege, bahkan mereka yang mendapatkan beauty previllege pun masih tetap akan merasa insecure.

Setiap orang akan insecure dengan kasusnya masing-masing, seperti digambarkan dalam film Imperfect ini. Lulu, adik Rara yang cantik rupawan juga terkadang masih merasa insecure. Rara yang setelah diet menjadi cantik dan menarik juga masih tetap merasa insecure.

Kedengarannya beauty previllege memang tidak adil. Rasanya tidak adil ketika bos Rara merasa Marsya yang lebih pantas menduduki posisi manager karena Marsya lebih cantik, padahal secara kemampuan Rara yang lebih mampu. Tidak adil ketika teman-teman ibunya Rara lebih memuji Lulu karena dia cantik.

Memang iya tidak adil, tapi apalah kata orang. Rara sendiri bilang ke Lulu "ngapain sih mikirin omongan orang, orangnya aja ngak mikirin omongannya sendiri." Tapi nyatanya hati manusia yang sensitif apalagi hati wanita yang lembut sulit untuk mengabaikan begitu saja. Nyatanya ketidak adilan seperti itu akan terus ada dan hanya sudut pandang bijaksana yang akan menolong setiap korbannya.

Pernah nggak sih merasa seperti Rara ? karena dia lebih tidak menarik dalam beberapa hal yang menjadi standar manusia lantas dia mendapat perlakuan berbeda. Berbeda dengan adiknya yang menjadi anak emas sejak lahir. Adiknya yang mencuri perhatian banyak orang dan Rara yang tersisihkan. Namun beruntung Rara memiliki ayah yang selalu mendukung dan menyayangi bagaimanapun keadaannya.

Namun yang tidak disadari Rara adalah sebenarnya semua orang juga menyayanginya. Ibunya yang selalu melarang makan ini itu juga untuk kebaikan Rara. Lulu yang meskipun menjadi anak emas juga tidak lantas berlaku seperti bawang merah ke bawang putih kepada Rara. Hanya saja semua kasih sayang itu terbenam diantara perasaan insecure yang merasa diri sendiri adalah yang terburuk.

Ketika Rara sudah menjadi menarik dalam hal penampilan yang menjadikannya menyandang predikat cantik, apakah lantas kehidupannya sempurna? Tidak juga. Hubungan dengan pacarnya, Dika, menjadi renggang. Hubungan dengan sahabat baiknya menjadi tidak sedekat dulu. Kemudian juga kegiatan Rara mengajar anak-anak yang tidak mampu menjadi berantakan.

Jadi Rara nyaman menjadi dirinya yang bagaimana? dari sinilah poin untuk menjadi diri sendiri itu penting, tapi jadilah diri sendiri yang terurus. Maksudnya iya kita tetap pada diri kita apa adanya, tapi penampilan harus diperhatikan. 

Bukan penampilan yang cantik sempurna tapi penampilan yang memberi kesan sebagai makhluk yang berfikir. jadi bener yang dibilang bosnya Rara dalam film "Isi kepala aja nggak cukup, penampilan juga penting." setuju?

Soal Dika, memangnya didunia nyata asli ada ya? Seseorang seperti Dika yang tulus pada Rara apa adanya, yang mencintai Rara dalam ketidaksempurnaannya. "Nyari yang cantik tuh gampang, yang susah tuh nyari yang cocok." Begitu Dika bilang ke Rara. Kalau menurutku mendekati tidak mungkin sih, adapun keberadaannya seperti jarum dalam tumpukan jerami. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun