Mohon tunggu...
Devia Wulandari
Devia Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

Saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pesona Gunung Gede dalam Kehangatan Surya Kencana

21 Juni 2023   16:40 Diperbarui: 23 Juni 2023   16:31 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Devia wulandari

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 

Universitas Muhammadiyah Jakarta

The United Educational Scientif and Cultural Organization and Scientif (UNESCO) menetapkan Taman Nasional Gunung Pangrango menjadi Cagar Biosphere, alamnya yang latif dan bunga endemik Edelweiss berhamparan disini bak sepotong surga tersembunyi. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan tempat wisata yang sangat digemari oleh kalangan anak muda, bukan hal yang wajar bahwa setiap libur panjang seringkali terjadi stagnasi di jalur Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terutama jalur via Putri. karena Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sendiri memiliki ketinggian 2.958 Mdpl berada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tidak heran jika gunung ini menjadi incaran favorit seluruh orang, terutama bagi orang-orang yang tinggal di Jakarta. Jalur yang ditempuh buat menuju ke Gunung Gede ini terdapat aneka macam macam. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sendiri mempunyai 3 jalur konvensional, yaitu: via Putri, Cibodas, dan Salabintana. Setiap jalurnya memiliki kesulitan serta pemandangan yang berbeda beda. dan umumnya jalur yang seringkali digunakan adalah jalur via Putri.

Lokasi jalur pendakian Gunung Gede via  Putri berada di wilayah Cipanas, Cianjur hingga cukup mudah diakses karena cukup berdekatan dengan kota-kota besar di Jawa Barat seperti Bandung dan daerah Jabodetabek. Adapun total estimasi saat mulai berangkat asal basecamp hingga puncak gede yaitu sekitar 7 jam. perkiraan tersebut mampu lebih cepat mampu juga lebih lama tergantung dari gaya mendaki masing-masing. serta untuk via gunung putri apabila estimasi waktu tempuh buat pendakian Gunung Gede melalui jalur Cibodas itu 10 jam, maka melalui jalur via Putri ini mampu lebih cepat 2-3 jam.

Keindahan Gunung Gede

Hal paling menonjol asal Taman Nasional Gede Pangrango adalah tiga ekosistemnya yang berbeda beda. Ekosistem sub-montana seluas 1.000-1.500 meter, ekosistem pegunungan dengan 1500 sampai 2.900 meter yang ditandai dengan pohon-pohon tinggi besar , dan ekosistem sub-alpine seluas 2.400 meter. pada ekosistem sub-alpine inilah bunga edelweiss atau yang dikenal menjadi bunga abadi tumbuh berlimpah. Selain itu, empat jenis primata jua hidup pada taman nasional ini, termasuk Gibbon Jawa yg ialah endemik Pulau Jawa. kemudian, terdapat jua primata Surili yang hidup di sekitar air terjun Cibodas meskipun jarang terlihat.

Selain itu, ada juga monyet ekor panjang serta lutung Jawa, dan satwa lain semisal macan tutul, anjing liar dan babi liar. tidak hanya itu, pada Taman Nasional Gunung Gede Pangrango jua menjadi tempat tinggal berbagai spesies burung, termasuk elang Jawa dan burung hantu. Sebab kekayaan alam yg melimpah ini, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ditetapkan sebagai daerah perlindungan alam Sejak tahun 1889. Bahkan, UNESCO pada tahun 1977 menyatakan kawasan ini menjadi cagar alam biosphere.

Oke-oke pasti teman-teman penasaran dong sebenernya apasih yang membuat Gunung Gede Pangrango ini diminati semua orang? yuk kita simak kira-kira pengalaman apa ajanih yang bakal kami dapetin kalo Kami mendaki gunung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Lets Go!

Hamparan Bunga Keabadian Yakni Edelweiss.
Alun-alun surya Kencana adalah daerah yang paling favorit buat mendirikan tenda karena tempatnya yang luas dan pemandangan yang latif seperti bunga Edelweis yang merupakan tumbuhan yang dilindungi serta tanaman yang hanya bisa ditemui pada ketinggian tertentu. Temen-temen tau gak, ada beberapa mitos tentang bunga Edelweiss? salah satu mitosnya adalah cinta tak pernah mati (cinta abadi). Konon katanya siapa saja yang mempunyai bunga Edelweiss akan memiliki romansa yangg tak pernah mati seperti bunga Edelweiss. tapi teman-teman perlu tau ya! Memetik atau mengambil Edelweiss dari daerah asal aslinya akan mendapat ancaman hukuman pidana berdasarkan Undang-Undang nomor 5 Tahun 1990 tentang perlindungan asal Daya Alam biologi dan Ekosistemnya. Jadi kalo teman-teman ke Gunung serta menemui Bunga Edelweis cukup dinikmati keindahannya aja ya jangan dipetik. Dimapun kita harus selalu menjaga sumber daya alam yang kita miliki.

Puncak Gunung Gede

Dan ini yang paling ditunggu-tunggu bagi semua pendaki adalah mencapai puncak gunung. Keindahan puncak Gunung Gede ini bikin geleng-geleng kepala loh. Gimana bisa? Suguhan pemandangan yang luar biasa menjadi satu paket yang komplit. Ketika kita sudah di puncak Gunung Gede kita akan disuguhkan dengan lautan awan dan pemandangan Gunung Pangrango dan Gunung Salak. Apalagi ketika sunset dan sunrise beuh mantap. Yang awalnya kita ngeluh cape untuk ke puncak gede, tapi terbayar lunas oleh keindahan keindahan yang disuguhkan didepan mata kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun