Mohon tunggu...
Devi Aulia Oktaviona
Devi Aulia Oktaviona Mohon Tunggu... Freelancer - Devi Aulia Oktaviona

Public Relation 2020 UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Jika Aku Sekolah, Apakah Hidupku Akan Berubah?" #CampaignForChange

24 Mei 2023   15:49 Diperbarui: 24 Mei 2023   15:56 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Hoshizora Foundation

Indonesia menjamin hak belajar anak dan menetapkan program 12 tahun Wajib Belajar sejak tahun 2003. Namun kenyataannya, empat tahun terakhir, angka putus sekolah justru terus meningkat. 

Alasan yang terdengar klise sebagai penyebab angka putus sekolah meningkat ialah:

"Sekolah buat apa? Ujung-ujungnya juga kerja jadi kuli" "Mahal biayanya. Beli seragam, buku, sepatu, gak ada duitnya" "Daripada sekolah, mending bantu bapak jualan" #Miris

Banyaknya cerita dari curahan hati anak-anak yang putus sekolah sangat memprihatinkan. Tidak terkecuali, salah satu Adik Bintang Hoshizora Foundation yang memilih untuk membantu orang tuanya bekerja dan berhenti sekolah. Rupanya, kondisi ekonomi keluarga menjadi momok bagi anak untuk meneruskan pendidikannya. UNICEF Indonesia juga menyebutkan, sekitar 4,3 juta anak dan remaja usia 7-18 tahun terpaksa putus sekolah dengan alasan yang sama.

Melihat permasalahan itu, Hoshizora Foundation bekerja sama dengan CampaignID mengangkat kampanye #JikaAkuSekolah di aplikasi Campaign #ForChange. Kampanye ini diinisiasi sebagai bentuk dukungan untuk anak-anak Indonesia melanjutkan pendidikannya. Sebagaimana visi Hoshizora Foundation yaitu memberi kesempatan kepada setiap anak untuk memperoleh pendidikan dan mengembangkan potensi yang dimiliki semaksimal mungkin demi mewujudkan dunia yang lebih baik. 

Melalui kampanye #JikaAkuSekolah, Hoshizora Foundation ingin mengajak publik untuk mengingat kembali kenangan semasa bersekolah. Melalui aplikasi #ForChange, ada empat foto yang perlu diunggah beserta dengan pesan-pesan motivasi dan cerita seru semasa sekolah. Harapannya, hal ini dapat memberikan semangat untuk anak-anak yang terancam putus sekolah agar tidak berhenti memperjuangkan mimpinya lewat pendidikan. 

Salah satu alumni penerima Beasiswa Mimpi Anak Negeri, Adik Pipit, ikut memeriahkan kampanye dengan membagikan foto-foto kenangannya semasa bersekolah dulu. Di setiap fotonya, Adik Pipit menceritakan keseruan dan keaktifannya mengikuti berbagai kegiatan di sekolah. Adik Pipit juga menyampaikan rasa syukurnya karena memiliki kesempatan untuk bersekolah dan menyelesaikannya dengan baik. Oleh karena itulah, Adik Pipit mengikuti kampanye #JikaAkuSekolah dan membagikan kenangan dan pesan semangatnya di aplikasi #ForChange.

Hanya dengan mengunggah empat foto dan pesan singkat, publik dapat membantu anak-anak tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, ikuti kampanye #JikaAkuSekolah di aplikasi Campaign #ForChange yang dapat kalian download melalui Google Play Store atau App Store. Mari, bawa kembali anak-anak ke sekolah dan dukung mereka meraih mimpinya!

Tutorial Pelaksanaan Campaign #JikaAkuSekolah sebagai berikut:

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun