Lamongan adalah salah satu kabupaten yang terletak di Jawa Timur di bagian pantai utara. Di sepanjang pesisir utara Jawa-nya sendiri dilintasi oleh jalur utama Pantura yang menghubungkan antara Jakarta-Surabaya. Kota Lamongan juga dilintasi jalan yang menghubungkan antara Surabaya-Cepu-Semarang. Di Lamongan juga terdapat jalur kereta api lintas utara Pulau Jawa, dan stasiun kereta api terbesarnya berada di Lamongan dan Babat.
Kota Lamongan merupakan kawasan yang dikenal dengan sebutan "Kota Wingko", yakni merupakan salah satu kue khas Jawa Timur yang legendaris dan berasal dari Lamongan. Selain wingko, di Babat juga terdapat komoditas makanan lain yaitu gapit ketan.
Salah satu industri gapit ketan di Lamongan yakni Gapit Ketan Matahari Zadana di Desa Bedahan, Babat, Lamongan. Nama gapit sendiri diambil dari cara pembuatannya, yakni adonan kue yang di gapit oleh dua lempengan besi di atas pembakaran. Sehingga adonan menjadi pipih dan renyah ketika dimakan.
Sang pemilik yakni Pak Ismuhadi, mengawali karirnya sebagai seorang pedagang yang belajar dari satu tempat ke tempat lainnnya. Kemudian beliau memberanikan diri membuka usaha gapit ketan di rumahnya sendiri pada tahun 2011. Awalnya usaha ini hanya digarap oleh beliau dan keluarga dengan menggunakan alat-alat sederhana. Pada tahun 2017, usaha ini mengalami kemajuan yang pesat sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan untuk tetangga sekitar. Jumlah permintaan pasar yang semakin hari semakin meningkat membuat Pak Ismuhadi membeli alat gapit yang lebih modern agar dapat mempersingkat waktu dan memperbanyak hasil dalam proses produksi.
Gapit Ketan Matahari Zadana sendiri terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapat, yakni tepung ketan, santan cair, bawang putih halus, telur, gula, dan garam. Semua bahan dicampur hingga menyatu dan membentuk adonan kemudian dicetak menggunakan alat gapit.
Rumah produksi Zadana ini juga memproduksi beberapa varian rasa dan jenis kue lainnya, seperti gapit ketan asin, gapit gulung manis, stick bawang, ngemplak, dan juga amplang ketan.
