Mohon tunggu...
Devian Pratama
Devian Pratama Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kesenjangan Sosial Ekonomi Picu Terorisme

18 Desember 2015   12:25 Diperbarui: 18 Desember 2015   12:25 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak faktor yang menyebabkan munculnya gerakan radikal terorisme. Salah satunya, seperti yang dikatakan Presiden RI Joko Widodo pada suatu kesempatan, adanya kesenjangan sosial, jurang pemisah yang dalam antara kelompok ekonomi lemah dan si kaya dapat memicu radikal terorisme.

Hal tersebut tentunya harus menjadi perhatian kita bersama, tidak hanya ditumpukan kepada pemerintah. Persoalan kesenjangan sosial menjadi tantangan besar dan utama bangsa ini. Baik itu terkait dengan ketimpangan atau kesenjangan antarwilayah maupun antara si kaya dan si miskin. Karena itu, kemiskinan harus menjadi perhatian juga dan PR yang rumit bagi bangsa ini. Seperti kita tahu, sudah sejak lama distribusi kesejahteraan rakyat tak kunjung merata.

Pak Presiden juga mengungkap data yang dikeluarkan World Bank soal GINI Ratio Indonesia yang mencapai 0,41. Apa artinya? Hanya ada 1 persen rumah tangga Indonesia yang menguasai 50 persen kekayaan bangsa. Tentunya bukan berarti seseorang tak boleh kaya raya bergelimang, syukur-syukur semua warga negara bisa hidup makmur. Yang jadi persoalan, jurang ketimpangan yang terjadi sangat dalam. Di satu sisi, segelintir orang sangat kaya, tapi si sisi lain ada sejumlah banyak orang yang tak kunjung terangkat status ekonominya masih di tingkat paling bawah.

Karena itulah, perlu disusun suatu kebijakan anggaran. Bagaimanapun kita menyadari bahwa kemiskinan dan kesenjangan sosial begitu berbahaya dan jadi bahan bakar konflik sosial, separatis, radikalisme, ekstrimisme, hingga terorisme.

Memang, ketimpangan atau kesenjangan sosial tidak melulu hanya di negara kita. Akan tetapi, di negara-negara lain juga terjadi ketimpangan sosial ekonomi dengan perbandingan yang berlainan.

Maka masyarakat Indonesia harus menyadari hal itu dan mesti diperhatikan bersama mengingat ancaman kelompok radikal terorisme, salah satunya ISIS, terjadi lantaran adanya kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi. Seperti dikatakan Pak Presiden, bahaya dan ancaman ini harus dideteksi sejak dini. Baik itu pendataan, pendampingan, dan langkah konkret, serta langkah terobosan deradikalisasi harus terus-menerus dilakukan. Ya, semoga negara kita tetap berada dalam kondisi yang kondusif dan keamanan tetap terjamin.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun