Mohon tunggu...
Devianne Putri
Devianne Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa tingkat 2 yang mengambil jurusan ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Dadakan "Citayem Fashion Week" yang Ramai Menjadi Perbincangan

5 Agustus 2022   22:21 Diperbarui: 5 Agustus 2022   22:36 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Citayem Fashion Week merupakan sebuah fenomena dadakan yang berada di kawasan Dukuh Atas dan Sudirman Jakarta Pusat yang diadakan setiap hari. Fenomena Citayem Fashion Week belakangan ini ramai menjadi perbincangan public. 

Fenomena ini dipelopori oleh para remaja yang berasal dari berbagai daerah, seperti Depok, Sudirman, Bojong Gede, Bekasi, Citayem, dan lain sebagainya yang berkumpul di kawasan Sudirman, Dukuh Atas. Bahkan beberapa dari remaja tersebut menjadi artis dadakan yang banjir job di berbagai stasiun televisi hingga berbagai vlog atau konten para artis dan konten kreator terkenal.

Mulanya, fenomena Citayem Fashion Week ini terjadi dikarenakan sebuah video wawancasra yang mendadak viral di media sosial. Isi dari video tersebut menayangkan sebuah hasil wawancara dari para remaja-remaja yang turut serta meramaikan kawasan Sudirman dan Dukuh Atas. Dimana hasil dari jawaban remaja tersebut sangat polos dan apa adanya sehingga mengundang tawa bagi public yang menontonnya. 

Para remaja yang diwawancarai juga menggunakan pakaian khas mereka yang nyentrik dan bewarna terang, kegiatan tersebut kemudian didokumentasikan dan disebarluaskan di media sosial. Tidak disangka, video tersebut mendadak viral dan ramai menjadi perbinacangan warganet.

Para remaja yang mendadak viral tersebut diantaranya Jeje, Roy, Bonge, dan Kurma. Keempat remaja tersebut secara tiba-tiba ramai diundang oleh para artis dan stasiun televise. Bahkan Roy mengaku ia bisa mendapatkan uang 7 juta rupiah per hari nya. Fenomena citayem fashion week ini berhasil menarik perhatian para tokoh utama dan artis terkenal. Diantaranya seperti Anies Baswedan dan Ridwan Kamil serta deretan artis seperti Rina Nose, Paula Verhoeven, Athalla Naufal dan para deretan selebgram lainnya.

Fenomena Citayem Fashion Week diisi dengan beragam kegiatan dari para remaja, seperti fashion show, bermain skateboard, nongkrong-nongkrong, berfoto-foto, dan lain sebagainya. Fenomena Citayem Fashion Week ini menjadi budaya baru di masyarakat yang terjadi secara tiba-tiba. Fenomena ini juga memiliki beragam dampak positif dan negatif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Dampak positif diantaranya yaitu dapat menjadi sarana bagi para remaja untuk mengasah kemampuan fashion show mereka, menjadi budaya positif bagi para remaja dan meminimalisir kebiasaan buruk remaja seperti narkoba dan balap liar, serta menguntungkan pedangang yang berjualan di sekitar kawasan Sudirman dan Dukuh Atas dimana omset atau pendapatan harian mereka meningkat. Hal ini dikarenakan ramainya pengunjung yang datang ke kawasan tersebut sehingga membuat dagangan para pedagang di sekitar wilayah tersebut menjadi laris. Namun disamping beragam dampak positif tersebut, terdapat pula dampak negatif dari adanya fenomena Citayem Fashion Week ini.

Dampak negatif dari adanya fenomena Citayem Fashion Week ini yaitu seperti banyaknya sampah berserakan di sekitar kawasan Sudirman dan Dukuh Atas. Terlebih kawasan tersebut merupakan salah satu pusat atau point of view dari ibukota. Sehingga kawasan tersebut menjadi kotor dan terlihat seperti kawasan yang tidak terawat. Selain itu, fenomena ini juga menyebabkan kemacetan, dan mengganggu pengguna jalan yang lain. Sebab, fashion show diadakan di zebra cross, dimana zebra cross memiliki fungsi utama sebagai sarana untuk menyebrang jalan.

Bahkan terdapat banyak anak di bawah umur yang turut serta meramaikan Citayem Fashion Week tersebut, dimana anak tersebut seharusnya masih dalam pengawasan dan bimbingan orang tua. selain itu, terdapat beberapa remaja yang menginap di tempat umum kawasan Sudirman dan Dukuh Atas, tentu hal tersebut bukan merupakan hal yang layak dan pantas untuk dilakukan para remaja tersebut.

Citayem Fashion Week ini mungkin akan lebih baik lagi jika terstruktur dan tertata beragam kegiatannya. Selain itu, fashion show dalam kegiatan Citayem Fashion Week akan lebih baik jika diadakan di tempat yang seharusnya, bukan di zebra cross. Jika memang ingin menjadikan budaya baru, maka fenomena Citayem Fashion Week ini mungkin lebih baik diadakan seminggu sekali, tidak setiap hari. Dimana hal tersebut seperti kegiatan Car Free Day atau CFD yang diadakan seminggu sekali di hari Minggu.

Selain itu, penting juga untuk melakukan sosialisasi kepada para pengunjung atau masyarakat yang ikut serta meramaikan fenomena Citayem Fashion Week agar membuang sampah pada tempatnya. Sehingga kebersihan di kawasan Sudirman dan Dukuh Atas dapat tetap terjaga dan estetika wilayah tersebut tetap tertata keindahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun