Namun, dampak positif dari adanya fenomena ini, para generasi muda menjadi generasi yang lebih sadar mengenai pentingnya kesehatan mental dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Hal ini didukung oleh laporan Stress in America: Generation Z (2019) yang dirilis oleh American Pshychiatric Association (APA). Dimana laporan tersebut mencatat sebanyak 37% dari generasi Z cenderung pernah melakukan terapi atau pengobatan dibandingkan generasi-generasi sebelumnya.
Dimana hal tersebut disebabkan oleh tiga faktor diantaranya yaitu kesadaran mengenai pentingnya kesehatan mental yang mengalami peningkatan, stigma mengenai layanan kesehatan mental yang semakin menurun, serta penyebab stres yang mengarah kepada kekhawatiran terhadap kondisi psikologis.
Hal tersebut membuat popularitas istilah mengenai kesehatan mental semakin meningkat. Sehingga situasi ini membuat para anak muda lebih familiar dengan berbagai kondisi psikologis dan kesehatan mental. Terlebih media sosial saat ini juga dijadikan sarana berbagi, sharing mengenai berbagai informasi salah satunya mengenai kesehatan mental.Â
Dimana istilah self healing semakin popular dan tersebar luas sehingga semakin memiliki dorongan tinggi untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat.
Selain itu, dengan popularnya mengenai kondisi kesehatan mental termasuk self healing, kita sebagai generasi muda juga turut serta memberikan dampak terhadap makna "healing" yang sesungguhnya ke generasi berikutnya. Jangan sampai makna "healing" yang sebenarnya memudar dan konsep healing disalahartikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H