Pandemi Covid-19 belum berakhir. Pemerintah masih mengkampanyekan masyarakat agar lebih aktif di  rumah untuk memutus mata rantai penularan virus corona. Keadaan ini memaksa segala bentuk aktivitas seperti pekerjaan dan pendidikan harus dilakukan di rumah.Â
Dari kalangan anak-anak sampai mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktu di  rumah. Mereka  sering menggunakan perangkat sebagai sarana belajar, menggunakan jejaring sosial untuk berkomunikasi dengan teman dan menghilangkan kebosanan. Penggunaan media sosial di masa pandemi ini tentunya memiliki dampak positif dan negatif.Â
Oleh karena itu, koordinasi antara sekolah atau dari universitas dan orang tua dalam mendukung anak menjadi penting untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi saat anak mengakses jejaring sosial di masa pandemi Covid-19.Salah satunya yaitu di Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Setelah ditetapnya pembelajaran daring sejak tahun 2020. Dan pihak kampus telah memutuskan untuk mengadakan perkuliahan melalui semua media sosial  dalam upaya mengakomodasi keterlibatan mahasiswa dalam perkuliahan.
Di zaman modern ini, banyak sekali teknologi dan aplikasi yang bisa dijadikan sebagai sarana atau panduan belajar di masa pandemi, sehingga siswa https://www.unisayogya.ac.id/   bisa  dengan  mudah menyeimbangkannya. dan saat ini setiap sekolah memiliki website atau yang biasa disebut dengan e-learning, yaitu suatu sistem atau pembelajaran yang dapat dipahami secara luas sebagai salah satu bentuk teknologi informasi yang diterapkan dalam bidang pendidikan. di mana saja.
Kemudian beberapa aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran dari dimasa pandemi yang sampai sekarang masih digunakan untuk pertemuan via online ataupun meeting diantaranya yaitu google meet dan zoom atau juga bisa mengunakan  dari bentuk  media sosial yang kita kenal saat ini antara lain Facebook, Instagram, Twitter, Tik Tok, Pinterest, Youtube, dan  blog. Media sosial ini dapat digunakan untuk pendidikan atau pembelajaran dan memiliki beberapa keunggulan diantaranya
- Dapat digunakan untuk interaksi dan komunikasi antara dosen/guru dan siswa. Dengan media sosial ini kami mengajak siswa untuk berinteraksi  menggunakan media sosial atau aplikasi perpesanan
- Dapat digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran. Disini dosen/guru dapat memanfaatkan media sosial dan aplikasi messaging untuk menyampaikan materi pembelajaran seperti  kita sekarang ini  menggunakan grup Whatsapp, kelas Kacamata, Zoom, Google Forms
- Dapat digunakan sebagai sumber belajar
- Mendukung materi pembelajaran.Di sini, media sosial dapat membantu mengidentifikasi konten tambahan yang memperkuat atau memperluas materi pembelajaran. Misalnya melalui Youtube  membantu menyediakan video  audio visual bagi siswa bila diperlukan untuk memperjelas materi pembelajaran
- Dapat digunakan untuk penilaian pembelajaran seperti Google Forms, Quizziz, Kahoot.
Media sosial ibarat pusat perbelanjaan dengan puluhan fasad yang membuat Anda lapar dan tersesat jika tidak menonton atau membagikan ke mana Anda pergi ke sekolah atau hang out. Media sosial sendiri menghadirkan tantangan  dalam parenting di era digital. Apalagi di masa Covid ini hanya bisa dilakukan secara online, sehingga keberadaan jejaring sosial banyak membantu  proses belajar mengajar.
Referensi
 https://www.unisayogya.ac.id/
