Mohon tunggu...
Devi Andalusia
Devi Andalusia Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa di Institut Teknologi Sepuluh November - Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Trade-Off Analysis Dalam Analisis Kebijakan Publik

14 Juni 2013   00:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:03 3967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1371145702156203758

I.Pengertian Dasar Analisis Kebijakan Publik

Ada banyak definisi mengenai apa itu analisis kebijakan publik. Definisi mengenai apa itu analisis kebijakan publik mempunyai makna yang berbeda-beda, sehingga pengertian-pengertian tersebutdapatdiklasifikasikanmenurutsudutpandangmasing-masingpakar.

Bersumber dari Effendi (2007) tentang dasar dari analisis kebijakan public, Berikut ini beberapa definisi tentang analisis kebijakan publik :

  • ·D.L. Weimer dan A.R. Vining (2005)

Proses mengevaluasi beberapa alternative kebijakan dengan menggunakan kriteria-kriteria yang relevan agar diperoleh alternative terbaik untuk dijadikan tindakan kebijakan

  • ·W.N. Dunn (1993)

Disiplin ilmu sosial terapan yang mengguna-kan multi-metode penelitian dan argument untuk menghasilkan dan mentransformasikan informasi yang policy relevant buat memecahkan masalah kebijakan

  • ·Walter Williams (1971)

Cara untuk mensintesakan informasi, termasuk hasil penelitian, untuk menghasilkan format keputusan kebijakan (penentuan pilihan-pillihan alternatif) dan untuk menentukan kebutuhan masa depan akan informasi yang policy relevant

Analisis Kebijakan Publik secara sederhana dapat diartikan sebagai kegiatan untuk menganalisis suatu kebijakan publik. Definisi analisis berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 1) penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenernya. 2) penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya, 3) pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya. Dari pengertian yang mendasar tersebut maka dapat dipahami bahwa suatu analisis dapat dilakukan untuk menjelaskan keadaan sebenarnya, memperjelas kajian yang dilakukan, dan menyelesaikan masalah. Konsep dari analisa kebijakan publik ini tidak akan jauh berbeda dari arti dasar dari analisis itu sendiri.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan publik adalah penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi sekaligus mencari dan mengkaji berbagai alternatif pemecahan masalah atau pencapaian tujuan yang mana kegiatan ini memiliki sifat multidisplin.

II.Pengertian Trade-Off Analysis

Menurut Crissman et al. (1998) dalam Kismartini (2004), Trade-Off Analysis (TOA) merupakan proses merancang untuk mengintegrasikan pembuat keputusan kebijakan publikdanstakeholderslaindengansekelompokpakaruntuk menyediakaninformasiyangbersifatkuantitatifdalammendukung pengambilan keputusan.

Penerapantrade-offdapatdilakukanpadaberbagaibidangkajian, baik dalam bidang pertanian, perikanan dan kelautan, farmasi kedokteran, telekomunikasi,transportrasi,pertambangandanenergi,kehutanan, pariwisata,danlain-lain.

III.Metode Trade-Off Analysis

Menurut Kismatini (2004), Dalam pelaksanaan analisis trade-off akan diawali dengan dengan analisis stakeholders. Analisis stakeholders yang diusulkan oleh Brown et al.(2001)adalahsistempengumpulaninformasidariindividuatau sekelompokorangyangberpengaruhdidalammemutuskan, mengkelompokkan informasi dan menilai kemungkinan konflik yang terjadi antarakelompok-kelompokberkepentingandenganarealdimanaakan dilakukantrade-off.Sedangkanmetodepemilihanalternatifdigunakan metodeMultikriteria,yakni:suatusetalternatifpilihanyangdidasarkan pada suatu kriteria penilaian.

Dalam Kismatini (2004) diberikan gambaran riiltentanganalisistrade-offdengan diberikannyacontohanalisiskebijakanpemanfaatansuatukawasan.Dalam rangkamemperolahalternatifkebijakandalampengelolaansuatu kawasan konservasi. Berikut adalah tahapannya :

a.Analisis Stakeholders

Brownetal.(2001) dalam Kismatini (2004) disebutkan bahwaAnalisisStakeholdersadalahsistem pengumpulaninformasidariindividuatausekelompokorangyang berpengaruhdidalammemutuskan,mengelompokkaninformasidan menilaikemungkinankonflikyangterjadiantarakelompok-kelompok berkepentingan dengan areal dimana akan dilakukan trade-off. Untukmelakukananalisisstakeholdersparticipatorydiperlukan beberapa tahapan, yaitu :

1)Identifikasi Stakeholders

Stakeholders diidentifikasi dari tingkat mikro ke tingkat makro. Misalnya dalam contoh studi kasus kebijakan dalam pengelolaan suatu kawasan konservasi maka stakeholders dikelompokkan dari tingkat lokal, regional, nasional, sampai dengan internasional.

2)Menentukan kategori stakeholders dalam kelompok prioritas

Stakeholders yang telah diidentifikasi akan dikelompokkan pada tingkat kepentingan dan pengaruhnya terhadap proses pengambilan keputusan. Kelompok stakeholders itu adalah Primary Stakeholders (Stakeholders dengan tingkat kepentingan tinggi dengan pengaruh yang rendah dalam proses penetuan kebijakan), Secondary Stakeholders (Stakeholders dengan tingkat kepentingan dan pengaruh dengan proporsi sama dalam proses penetuan kebijakan), dan External Stakeholders (Stakeholders dengan tingkat kepentingan rendah dengan pengaruh yang tinggi dalam proses penetuan kebijakan).

3)Menggunakan mekanisme partisipatif kepada kelompok-kelompok stakeholders

Dalam mekanisme partisipatif diberlakukan metode pengambilan data yang berbeda-beda terhadap beberapa kelompok stakeholders yang ada.

b.Analisis Multikriteria

Analisismultikriteriaakanmenyediakankerangkaanalisisyang mengkaitkanantaraisupermasalahandantujuanpengelolaandimasa datang,dandalamkajianstudi kasus kebijakan dalam pengelolaan suatu kawasan konservasi akanmenggunakanpendekatanrezim (regimapproach).Dalampendekatanrezimketigakriteriayakniekonomi,sosial,danekologimasihdikelompokkanlagimenurutsub kriteria.

Dalam analisis multikriteria ini terdapat beberapa tahapan yaitu :

1)Menetukan skenario pengelolaan

Dalam studi kasus kebijakan dalam pengelolaan suatu kawasan konservasi, berbagai skenario pengelolaan dapat dihasilkan dari tahap perencanaan konservasi kawasan (eco-region). Skenario pengelolaan yang dibuat harus mampu menjelaskan dampak ekonomi, sosial budaya, dan ekologi.

2)Menentukan kriteria dan penilaian dampak

Dalam menentukan kriteria dan penilaian dampak perlu didiskusikan dengan para stakeholders terkait. Langkah selanjutnya adalah pembobotan dampak dengan menyusun peringkat pilihan.

3)Penentuan skor

Dalam tahap penentuan skor akan dilakukan penentuan terhadap kriteria mana yang bermanfaat (a benefit) atau kriteria mana yang menimbulkan suatu kehilangan nilai (a cost).

4)Melibatkan pilihan stakeholders dalam penyusunan peringkat dari skenario kebijakan

Jikapilihandarikelompokstakeholdersberbeda-bedadalam identifikasidananalisis,makaakanmenghasilkanprioritasyangakan mengubahposisiperingkatdariskenarioyang telah disusun pada tahap awal.

5)Mengidentifikasi bobot peringkat skenario

Dalam pembobotan peringkat skenario terdapat dua tahapan, yaitu pembobotankriteriadanpembobotansubkriteria.Bobotdarikriteria menunjukkanprioritaspengelolaan,sedangkanbobotdarisubkriteria menunjukkantingkatkepentingandarisubkriteriadalamkelompok kriteria.

6)Penilaian terhadap skenario-skenario

Dalma tahap akhir akan dilakukan penilaian secara menyeluruh terhadapskenario-skenarioyangada.Kinerjadariberbagaiskenario diperbandingkan,kemudianmengkomunikasikannyadenganpara pengambil keputusan

IV.Review

AnalisisTrade-offmenawarkan bantuanuntukmendapatkan sebuahkebijakanpublikyangakomodatifmelaluiprosesanalisis kebijakanpublikyangmelibatkanbanyakragamstakeholdersdengan banyak kepentingan. Sehinggadalam pengelolaan berbagai kepentingan iniharusdilakukansecarabijakdantidakadayangdimenangkanatau dikalahkan(win-winsolution).Metodeinisangatsignifikanmanfaatnya dalamkebijakanyang menyangkut pemanfaatansumber daya alamdan lingkungan serta kebijakan lain yang menyangkut kepentingan publik.

AnalisisTrade-offsebagaialatbantupengambilankeputusan sangatdirasakanmanfaatnyadalam memahamikonflikpenggunaan sumberdayadankeinginanstakeholdersdalampengelolaansumberdaya tersebut.Stakeholdersakandilibatkanuntukmempertimbangkanstrategi pengelolaan dan menentukan prioritas dalam pengelolaan.Hasil dari evaluasi kebijakan dengan metode ini adalahperingkatskenario,sehinggadapat dipilihskenariomanayang paling prioritas.

Penerapantrade-offdapatdilakukanpadaberbagaibidangkajian, baik dalam bidang pertanian, perikanan dan kelautan, farmasi kedokteran, telekomunikasi,transportrasi,pertambangandanenergi,kehutanan, pariwisata,danlain-lain.Sehinggapenggunaan trade-off akan sangat membantu ketikaanaliskebijakanpublik diharapkandapatmemberikanrekomendasikebijakanyangmenyangkut banyak stakeholders.

Penerapananalisistrade-offkiranyaperludilakukandan dikembangkan pada bidang lain terutama di wilayah yang potensial terjadi konflikpemanfaatansumberdayayangbersifatopenaccess(terbuka untukpublik),sehingganantinyadapatdiketemukanmodel-modelbaru dalamanalisispengambilankeputusandalampemanfaatandan pengelolaan sumberdaya yang berkelanjutan.

Daftar Pustaka

Effendi, Sofian. 2007. Analisis Kebijakan Publik. Bahan diklat program magister administrasi public Universitas Gadjah Mada

Kismartini. 2004. Analisis Trade-Off Sebagai Alat Analisis Kebijakan Publik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun