Mohon tunggu...
Deviageti
Deviageti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

4 Kehebatan Startup untuk Ekonomi Indonesia

12 Maret 2019   06:52 Diperbarui: 12 Maret 2019   13:53 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Di era ekonomi digital saat ini, segala aspek kehidupan mengalami perubahan. Masyarakat kekinian kecanduan dengan  gaya hidup baru dalam beraktivitas ekonomi, yaitu serba online. Mulai dari belanja, transportasi, jasa hingga pelesir sekarang diperoleh dengan mudah hanya dengan menggunakan smartphone, menarik bukan.

Momentum ini menjadi pendorong berdirinya perusahan-perusahan rintisan yang di kenal dengan sebutan startup. Di Indonesia ada empat startup yang telah mengantongi valuasi lebih dari 1 miliar US$, starup ini dikenal dengan sebutan Unicorn. 

Indonesia patut berbangga dengan hasil karya anak bangsa yang berhasil masuk kedalam katagori 10 startup terbaik di Asia Tenggara. Mereka adalah Gojek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia. Mereka telah menjadi primadona asing untuk menggelontorkan dana dari investor terkemuka dunia seperti Google, Tencent, Alibaba, Rakutan dan lain lain.

Lantas apa saja sumbangsih startup untuk pertumbuhan perekonomian nasional?

1. Startup Diperkirakan akan Menyumbang 11% Ke PDB RI

Pak jokowi menyampaikan dalam BTN digital startup connect 2018 di balai Kartini, pada tahun 2017 ekonomi digital di Indonesia menyumbang 7,3 % ke produk domestik bruto (PDB) Indonesia. 

Padahal pertumbuhan ekonomi RI pada 2017 sebesar 5,1%. Hal ini menjelaskan bahwa ekonomi digital seperti startup memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sendiri. 

Dengan kata lain ekonomi digital memiliki pertumbuhan ekonomi yang bergerak pesat dan berpeluang besar bagi pendapatan negara. Dirjen aplikasi informatika, Bambang Heru Tjahjono, mengungkapkan bahwa startup lokal diperkirakan mampu menyumbangkan 1% ke PDB. Selain itu juga, bergelimangnya startup dapat menciptakan 2% dari total jumlah penduduk Indonesia untuk menjadi wirausahawan.

Pemerintah saat ini mencanangkan lahirnya berbagai startup demi mendorong Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di ASEAN. Oleh karena itu Kementerian Komunikasi Dan Informatika (kominfo) mencanangkan kepada anak bangsa untuk menciptakan 1000 startup berkualitas sampai 2020. 

Karena mereka telah memprediksi bahwa startup mampu menjadi ladang emas yang menguntungkan bagi ekonomi Indonesia. Dan sekarang Indonesia patut berbangga karena traveloka, bukalapak, gojek, dan tokopedia telah menjadi perusahan Indonesia yang memiliki pasar terbesar di ASEAN.

Menariknya, menurut Bain and Company Research, diprediksi pada tahun 2024, jika ada 10 perusahan startup dengan valuasi 1 miliar US$ di Indonesia, maka startup tersebut bisa menyumbang ke PDB sebesar 11%. Hal ini tentunya akan menguatkan nilai tukar rupiah kita dan proses devisi transaksi pun berjalan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun